Jumat, 14 Oktober 2016

KARYA TULIS ILMIAH KEBIDANAN HIPERMONOREA



 KARYA TULIS ILMIAH KEBIDANAN HIPERMONOREA





MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GSR PADA NY”I” DENGAN HIPERMENOREA DI RSUD MAMUJU
TANGGAL 02 JULI 2013.
KARYA TULIS ILMIAH





Diajukan sebagai salah satu Syarat menjadi ahli madya kebidanan pada program diploma III kebidanan stikes St. Fatimah mamuju.


Oleh:



EVLIN PERTIWI
NIM 201003176



YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FADILAH PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES ST. FATIMAH
MAMUJU TAHUN AJARAN 2012/2013






KARYA TULIS ILMIAH


MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GSR PADA NY”I” DENGAN HIPERMENOREA DI RSUD MAMUJU
TANGGAL 02 JULI 2013.





Diajukan sebagai salah satu Syarat menjadi ahli madya kebidanan pada program diploma III kebidanan stikes St. Fatimah mamuju.


 

EVLIN PERTIWI
201003176



YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FADILAH PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES ST. FATIMAH MAMUJU
TAHUN AJARAN 2012/2013





PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN KTI

Karya tulis ilmiah dengan judul : “ Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan system reproduksi pada Ny.”I” Dengan Hipermenorea Di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Tanggal 2 juli 2013”
Disusun dan diajukan oleh :
Nama                    : EVLIN PERTIWI
NIM                        : 201003176
Mahasiswa          : Akademi Kebidanan Stikes St. Fatimah Mamuju

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji karya tulis pada :
Hari/tanggal         : 25 Juli 2013
Jam                       : 09.00 wita
Tempat                  : Kampus Stikes St. Fatimah Mamuju, Jl. Soekarno Hatta No. 19 Mamuju


Mengetahui,                                                            Menyetujui Pembimbing
Ka. Prodi Akbid                                                                Pembimbing
  







SURAT PERSETUJUAN UJIAN KTI

Dengan ini menyatakan :
Nama                         : Evlin pertiwi
NIM                             : 201003176
Mahasiswa                : Akademi Kebidanan Stikes St. Fatimah Mamuju
Setuju untuk melakukan ujian karya tulis ilmiah dengan judul :
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny”i“ Dengan hipermenorea Di RSUD Mamuju Tanggal 02 Juli 2013. 
Pada                           :
Hari/tanggal              : kamis 2 juli 2013
Jam                             : 09.00 wita
Tempat                       : Kampus  Stikes  St.  Fatimah  Mamuju
Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya, terima kasih.

Mamuju, 25 juli  2013


Mengetahui,                                                                              
Ka. Prodi Akbid                                                                 Pembimbing
  





PENGESAHAN TIM PENGUJI

Karya tulis ilmiah dengan judul : “Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi Dengan hipermenorea  Di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal
25 Juli 2013”
Telah dipertahankan di depan tim penguji ujian karya tulis ilmiah pada :
Hari/tanggal                          : Kamis, 25 juli 2013
Jam                                         : 09.00 wita
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb).

Tim Penguji

Penguji I               : Susanti, SKM.M.Kes                              (                            )
Penguji II              : Maya sari.S.SiT                                       (                            ) 
Penguji III             : Halisah,S.SiT                                          (                            )


Mengetahui
Ka. Prodi Akbid Stikes St. Fatimah


Husniawati, S.SiT,M.Kes
 
 

  




DAFTAR RIWAYAT HIDUP
 
A.     Identitas
1.      Nama                                       : Evlin Pertiwi
2.      Tempat/ Tanggal Lahir         : Mamuju, 17 Desember 1992
3.      Jenis Kelamin                        : Perempuan
4.      Agama                                     : Kristen
5.      Suku/ Bangsa                        : Toraja/ Indonesia
6.      Alamat                                     : Jln. Sukarno Hatta

B.     Pendidikan
1.      SD Inpres Lekbeng tahun 1996-2004
2.      SMP Negeri 1 Kalukku  tahun 2004-2007
3.      SMA Negeri 1 Kalukku 2007-2010
4.      Mengikuti Pendidikan DIII Kebidanan di Stikes St. Fatimah Mamuju dari tahun 2010 sampai sekarang 2013. 







KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat penulis lanturkan selain puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program studi DIII Kebidanan Stikes ST. Fatimah Mamuju dengan Judul “ Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi Dengan hipermenorea Pada Ny “ I “ Di rumah Sakit Umum Daerah Mamuju tangga,25 juli 2013.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, olehnya itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama pelaksanaan penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapat bimbingan dan arahan Yang tak henti-hentinya dari dosen pembimbing ibu Susanti,SKM. untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan dalam Kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam – dalamnya kepada :

1.      Ayah H. Arif Dg. Mattemu, SE,M.Kes, selaku Ketua Yayasan serta Bunda Hj. Salma selaku Bendahara STIKES St. Fatimah Mamuju yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis selama menempuh pendidikan di STIKES St.Fatimah Mamuju.   
2.      Bapak Dr.H.Kudding Harli, selaku Direktur yayasan Stikes ST.Fatimah Mamuju
3.      Ibu Husniawati,S.ST selaku ketua Program DIII Kebidanan Stikes ST.Fatimah Mamuju.
4.      Direktur dan staf RSUD Kabupaten Mamuju yang telah mengizinkan kami melakukan Asuhan Kebidanan kepada klien.
5.      Ibu,Halisah S.ST,selaku sekertaris prodi DIII Kebidanan Stikes St.fatimah Mamuju yang telah membantu dan membimbing penulis dalam mengikuti pendidikan selama tiga tahun.
6.      Ibu,Susanti SKM,M.Kes Selaku pembimbing Karya tulis ilmiah yang telah meluangkan waktunya untuk membantu, membimbing dalam menyelesaikan Karya tulis ini.
7.      Seluruh dosen/staf institusi Diploma III Kebidanan Stikes ST.Fatimah Mamuju yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan.
8.      Teristimewah kepada orang tua dan keluarga yang selalu mencurahkan kasih sayangnya, jerih payah yang disertai pengorbanan do’a restu yang diberikan pada penulis selama menempuh pendidikan
9.      Dan juga  rekan-rekan mahasiswa serta sahabatku yang teristimewah yang telah  memberikan bantuan dalam bentuk apapun serta dukungan dalam rangka penulisan karya tulis ini .

               Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa mendapat pahala yang setimpal atas bantuan dan jasa-jasanya, dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswa    .
Mamuju,25 juli 2013

Evlin pertiwi












DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Judul.............................................................................................         i
Lembar Pernyataan Persetujuan KTI....................................................        ii
Surat Persetujuan Ujian KTI...................................................................       iii
Lembar Pengesahan...............................................................................       iv
Daftar Riwayat Hidup...............................................................................       vi
Kata Pengantar.........................................................................................      vii
Daftar Isi.....................................................................................................        x
Daftar Tabel...............................................................................................     xiii
Daftar Gambar...........................................................................................     xiv
Daftar Lampiran........................................................................................      xv
Daftar Singkatan.......................................................................................     xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang..............................................................................        1
B.   Ruang Lingkup Pembahasan....................................................        3
C.   Tujuan Penulisan.........................................................................        3
D.   Manfaat Penulisan.......................................................................        5
E.   Metode Penulisan........................................................................        5
F.    Tekhnik Pengumpulan Data......................................................        6
G.   Sistematika Penulisan.................................................................        7
BAB II TINJAUAN TEORI
A.   Tinjauan Umum Tentang Sistem Reproduksi
1.    Sistem Reproduksi Pada Pria...............................................      10
2.    Sistem Reproduksi Wanita....................................................      10
B.   Tinjauan Umum Tentang Menstruasi
1.    Pengertian...............................................................................      11
2.    Gambaran Klinis Menstruasi................................................      12
3.    Gangguan Haid......................................................................      17
C.   Tinjauan Umum Tentang Hipermonorea
1.    Pengertian Hipermonorea.....................................................      18
2.    Penyebab.................................................................................      19
3.    Diagnosa..................................................................................      20
4.    Pengobatan.............................................................................      20
5.    Tindakan Bidan.......................................................................      20
D.   Tinjauan Umum Tentang Proses  Manajemen
1.    Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan.....................      20
2.    Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan........................      21
3.    Pendokumentasian Asuhan Kebidanan (SOAP).............      23
BAB III TINJAUAN KASUS
A.   Langkah I Identifikasi Data Dasar..............................................      28
B.   Langkah II Perumusan Diagnosa/ Masalah Aktual................      33
C.   Langkah III Diagnosa/ Masalah Potensial...............................      34
D.   Langkah IV Tindakan Segera/ Kolaborasi...............................      35
E.   Langkah V Rencana Tindakan..................................................     35
F.    Langkah VI Pelaksanaan Tindakan..........................................      36
G.   Langkah VII Evaluasi...................................................................      37
H.   SOAP I............................................................................................      39
BAB IV PEMBAHASAN
A.   Identifikasi Data Dasar.................................................................      41
B.   Identifikasi Diagnosa/ Masalah Aktual.....................................      42
C.   Identifikasi Masalah Potensial...................................................      42
D.   Tindakan Segera/ Kolaborasi.....................................................      43
E.   Rencana Tindakan.......................................................................      43
F.    Implementasi Tindakan Asuhan Kebidanan...........................      43
G.   Evaluasi..........................................................................................      44
BAB V Kesimpulan Dan Saran
A.   Kesimpulan....................................................................................      49
B.   Saran..............................................................................................      50
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................      51
DAFTAR  LAMPIRAN









DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan..............................      25




















DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar  1. Alat Reproduksi Wanita......................................................      11




















DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Judul KTI
Lampiran 2 Pernyataan Persetujuan Melakukan Studi Kasus
Lampiran 3 Usulan Pengambilan Data
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 5 Lembar Perbaikan KTI
Lampiran 6 Surat Pengantar dari Stikes St. Fatimah Mamuju Kepada Kapala Badan Kesbang
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian dari Kesbang
Lampiran 8 Surat Keterangan Pengambilan Data dari Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju











DAFTAR SINGKATAN

AKI               : Angka Kematian Ibu
AKDR          : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
ASI               : Air Susu Ibu
ASEAN       : Association Of South East Asian Nation
BKKBN       : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
BAB             : Buang Air Besar
BAK             : Buang Air Kecil
CBR             : Crude Birth Rate
DJJ              : Denyut Jantung Janin
DM               : Diabetes Melitus
HB                : Homoglobin
HPHT          : Hari Pertama Haid Terakhir
HTP             : Hari Tafsiran Persalinan
GPA             : Gravida, Paritas/ Para, Abortus
MDGs          : Millenium Development Goals
MAL             : Metode Amenore Laktasi
KEK             : Kekurangan Energi Kronis
KH                : Kelahiran Hidup
KB                : Keluarga Berencana
PWS            : Pemantauan Wilayah Setempat
SDKI            : Survei Demografi Kesehatan Indonesia
SKRT           : Survei Kesehatan Rumah Tangga
SOAP          : Subjektif, Objektif, Assesment, Planning
TBC             : Tuberculosis
TT                 : Tetanus Toksoid
UNFPA       : United Nations Population Fund
UNICEF      : United Nations International Children’s Emergency Fund
USG             : Ultrasonografi
WHO            : World Health Organization















BAB I
PENDAHULAN

A.   Latar Belakang
Hipermenorea merupakan pendarahan dengan jumlah darah banyak, berlangsung selama 6−7 hari tidak seperti biasanya.
Sebelum datangnya haid, setiap perempuan yang lebih dikenal   dengan sindrompra-haid. Sindrom ini sangat mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar rumah.
World Health Organization (WHO) memperkirakan sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah kehamilan, .Kejadian ini, dapat berakibat 25% kematian ibu terjadi di Negara-Negara berkembang.Seperti di Vietnam, Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak  95/100.000 kelahiran hidup, Malasya, sebesar 39 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan singapura, 6 per 100.000 kelahiran hidup. Faktor penyebab adalah perdarahan 40-50%, preeklamsia dan eklamsia 20-30%, infeksi jalan lahir, 20-30% (http://www.batampost.co.id.onlinediakses 18 juli 2011).
Di Negara – Negara berkembang ASEAN kejadian kematian ibu di sebagian besar terdapat di Negara - negara berkembang seperti Asean Amerika Serikat merupakan Negara yang sangat rendah yaitu 1:2000 kehamilan ibu muda dan sehat. Di Asia tenggara (tidak termasuk Indonesia) angka kejadian Molahidatidosa 4-5 kali frekuensidi USA, berturut - turut frekuensi semakin tinggi yaitu di Mexico City (1:200), Filiphina (1;173), India (1:160), Taiwan (1:125). Dan di Indonesia ternyata frekuensi Mola hidatidosa tertinggi yaitu berkisar antara 1:50 sampai 1:141 kehamilan (http://satria megarezky bone.blogspot.com/2012/02/gambaran-angka- mola hidatidosa.html).
Angka kematian ibu merupakan salah satu indikasi yang menentukan derajat kesehatan suatu bangsa. Di Indonesia masalah ibu dan anak merupakan prioritas dalam upaya peningkatan status kesehatan masyarakat, sesuai dengan target MDG’s 2015 (Millenium Development Goal’s), Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Data yang diperoleh dari Recerd Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten mamuju Tahun 2011 terdapat kasus Hipermenorea sebanyak 3 orang (3,7%) dari 111 penderita gangguan system reproduksi,  tahun 2012 sebanyak 3 orang (42,66%) dari 128 penderita gangguan system reproduksi,  dan pada periode januari-Mei 2013  jumlah penderita hipermenorea 1 orang (5,9%) dari 59 gangguan system reproduksi. (Rekord Rumah sakit Umum Daerah Mamuju 2013).
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tertarik untuk melakukan penelitian tentang ibu dengan hipermenorea dengan judul “ Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi Pada ny”i” dengan hipermenorea di rumah sakit umum daerah mamuju tanggal 02 juli 2013.

B.   Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup pembahasan karya tulis ilmiah ini adalah “ Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di rumah sakit umum daerah mamuju tanggal 02 juli 2013.

C.   Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
Mampu melaksanakan “Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di RumahSakit Umum Daerah MamujuTanggal 02Juli 2013 dengan menggunakan proses asuhan Kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.
2.    Tujuan Khusus
a.    Dapat melaksanakan pengkajian dan analisa data dasar asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
b.    Dapat merumuskan diagnosa/masalah Antenatal gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah MamujuTanggal 02 Juli 2013.
c.    Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial Manajemen  asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
d.    Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi Manajemen  asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
e.    Dapat merencanakan tindakan Manajemen asuhan Kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
f.     Dapat melaksanakan tindakan Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi padaNy”I” dengan hipermenorea Di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
g.    Dapat mengevaluasi Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
h.    Dapat mendokumentasikan semua Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.


D.   Manfaat Penulis
1.    Manfaat praktis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan dan penerapan ilmu yang telah didapatkan pada program diploma III Kebidanan Stikes St. Fatimah Mamuju.
2.    Manfaat ilmiah
Merupakan masukan/informasi bagi tenaga bidan di Rumah sakit Umum Daerah Mamuju dalam menangani kasus khususnya yang berkaitan dengan hipermenorea.
3.    Manfaat akademik (institusi)
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan proses asuhan kebidanan dengan hipermenorea.
4.    Manfaat bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta  tambahan pengalaman yang sangat berharga dalam penerapan asuhan kebidanan dengan hipermenorea.

E.   Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
1.    Studi Kasus
Penulis melaksanakan studi kasus Ny “I” dengan hipoamenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju menggunakan langkah Varney yang meliputi pengkajian data, merumuskan diagnosa/masalah aktual maupun, tindakan segera/kolaborasi, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan serta dokumentasi.
2.    Studi Kepustakaan
Penulis memperoleh data dengan mempelajari majalah kesehatan, buku-buku kedokteran, kebidanan maupun ilmu-ilmu keperawatan yang ada hubungannya dengan hipoamenorea
3.    Studi Pendokumentasian
Studi status serta menginterpretasi data yang berhubungan dengan masalah klien yang bersumber  dari catatan dokter, bidan, petugas laboratorium, dan hasil pemeriksaan lainnya.
4.    Tempat dan Waktu Pengambilan Kasus
a.    Tempat     : Ruang Poli kandungan di RSUD Mamuju
b.    Waktu       : Tanggal 02 Juli 2013, Jam 09.00 wita .

F.    Tehnik pengumpulan data
Untuk menghimpun data atau informasi, maka data diperoleh secara langsung dengan menggunakan tekhnik:
1.    Tekhnik Wawancara
Mengadakan wawancara langsung dengan klien dan keluarga yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.

2.    Teknik Observasi
Memperoleh data dengan melihat dan mengamati secara langsung dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang berkaitan dengan masalah klien.
3.    Tekhnik Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis seperti inspeksi, palpasi, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan format pengkajian.
4.    Tekhnik Diskusi
Diskusi, konsultasi dengan dosen pembimbing, penanggung jawab ruangan dan tenaga kesehatan lain tentang

G.   Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan untuk karya tulis ini terdiri dari:
BAB I       PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Ruang Lingkup Pembahasan
C.   Tujuan Penulisan
1.    TujuanUmum
2.    Tujuan Khusus
D.   Manfaat Penulisan
E.   Metode Penulisan
F.    Tekhnik Pengumpulan Data
G.   Sistematika Penulisan
BAB II      TINJAUAN TEORI
A.   Tinjauan umum tentang Sistem Reproduksi
A.   System reproduksi pria
B.   System reproduksi wanita
B.   Tinjauan umum tentang menstrusi
1.     Hipermenorea (menoragia)
2.     Kelainan siklus
3.     Perdarahan di luar haid
4.     Gangguan yang ada hubungannya   dengan haid.
C.   Tinjauan Umum Tentang Hipermenorea
1.  Pengertian Hipoamenorhoe
2.  Penyebab Hipoamenorhoe
3.  Diagnosis Hipoamenorhoe
4.  Pengobatan Hipoamenorhoe
5.  Tindakan bidan Hipoamenorhoe
D.   Manajemen Asuhan Kebidanan
1.    Pengertian Manajemen Kebidanan
2.    Langkah-langkah Manajemen Kebidanan
3.    Pendokumentasian


BAB III     TINJAUAN KASUS
A.   Langkah I        : Identifikasi Data Dasar
B.   Langkah II       : Merumuskan Masalah/diagnose Aktual
C.   Langkah III      :Merumuskan Masalah/DiagnosaPotensial
D.   Langkah IV     : Tindakan Segera/ Kolaborasi
E.   Langkah V      : Rencana Tindakan
F.    Langkah VI     : Implementasi
G.   Langkah VII    : Evaluasi
H.   SOAP

BAB IV    PEMBAHASAN
                        Pada bagian ini akan membahas tentang kesenjangan teori dan fakta yang ada, dibahas secara sistematis mulai dari pengkajian, analisa dan interpretasi data dasar, parencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

BAB V     PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.    Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Tinjauan Umum Tentang Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada manusia rentan mengalami penyakit, kelainan juga gangguan.Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor.Bisa saja karena tumor, virus, bakteri atau memang disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang tak terduga misalnya makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia. Pada artikel ini akan dibahas penyakit pada sistem reproduksi manusia dan dibagi ke dalam dua kelompok yakni penyakit dan gangguan pada reproduksi wanita dan penyakit dan gangguan pada organ reproduksi pria (Sarwono 2008:6).
1.    sistem reproduksi pada pria
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.Perhatikan gambar di bawah.Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum.Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
2.    sistem reproduksi Wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar.Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim) (Sarwono 2008:8).


Alat Reproduksi Wanita
 










B.   Tinjauan umum tentang menstruasi
Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 2009:64).
1.    Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2008:63) Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 2008:41).
2.    Gambaran klinis menstruasi
Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25-35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase folikular – bervariasi lamanya.Siklus yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi.Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan rata-rata 14 ± 2 hari pada kebanyakan wanita (Grenspan, 2009:43).
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang banyaknya tidak tentu.Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan.Ketidakbekuan darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal yang aktif di dalam endometrium.
1)    Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14 gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham, 2009:45).
2)    Fase-fase ini merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus.
Fase-fase tersebut adalah :
a)    Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale.Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
b)    Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
c)    Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
o Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
(1)  Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
(2)  Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d)    Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28.Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata.Bagian dalam sel endometrium terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur yang dibuahi.
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
(1)  Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
(2)  Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi.
e)    Mekanisme siklus menstruasi
Selama haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari pertama dari siklus yang baru. Akan terjadi lagi peningkatan dari FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau setara dengan 10 mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel yang berkembang ini menghasilkan estradiol dalam jumlah yang banyak. Peningkatan serum yang terus-menerus pada akhir fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi, kadar estradiol mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat dan mencapai puncaknya satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron, sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase luteal. Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23.
3.    Gangguan haid
Gangguan haid terbagi menjadi dua macam
a.    Gangguan ritme. Gangguan ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu: gangguan yang sering terjadi (polimenorea), jarang terjadi (oligomenorea), terjadinya tidak teratur dan tidak terjadi haid sama sekali (amenorea).
b.    Gangguan pendarahan.
Gangguan ini terbagi menjadi beberapa macam juga, yaitu: sedikit pendarahan (hipomenorea), banyak pendarahan (hipermenorea), pendarahan yang terlalu lama (menoragia) dan pendarahan bercak (spotting). Timbulnya gangguan pendarahan menunjukkan adanya gangguan organik (anatomis) atau gangguan endokronologik (hormonal).
Klasifikasi Gangguan Haid :
Gangguan haid dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
Ditinjau dari banyaknya darah yang keluar:
1)    Normal (2-5 pembalut per hari)
a)    Hipermenorea/pendarahan banyak (>5 pembalut per hari)
b)    Hipomenorea/pendarahan sedikit (< 2 pembalut per hari)
c)    Spotting (bercak) B. Ditinjau dari lamanya pendarahan:
2)    Normal (selama 3-6 hari) 2. Menoragia (selama > 6 hari)
a)    Brakimenorea (selama < 3 hari) 4. Premenstrual spotting
b)    Pascamenstrual spotting C. Ditinjau dari siklusnya: 1. Eumenorea/normal (setiap 25-31 hari sekali) 2. Polimenorea/terlalu sering (setiap < 25 hari sekali) 3. Oligomenorea/terlalu jarang (setiap > 31 hari sekali)
c)    Amenorea/tidak ada pendarahan
d)    Haid tidak teratur/pendarahan interval
e)    Spotting pertengahan siklus

D.   Pengertian Hipermenorea / Menoragia
1.    Pengertian
Hipermenorea adalah pendarahan dengan jumlah darah banyak, berlangsung selama 6−7 hari, dan melakukan pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah seluruhnya.kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.
Pengeluaran darah yang banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur disebut menorhagia.
2.    Penyebab
a.    Bisa berupa kelainan pada uterus (rahim), seperti mioma (tumor), uterus hipoplasia, dan lain-lain; atau terdapat infeksi pada genitalia interna (organ reproduksi bagian dalam).
b.    Kelainan darah.
c.    Gangguan fungsional (ganguan endokrinologik/hormonal).
d.    Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi : uterotonika
e.    Asthenia, terjadi karena tonus otot kurang. Terapi : uterotonika, roborantia.
f.     Myoma uteri, disebabkan oleh : kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas, bendungan pembuluh darah balik.
g.    Hipertensi
h.    Dekompensio cordis
i.      Infeksi, misalnya : endometritis, salpingitis.
j.      Retofleksi uteri, dikarenakan bendungan pembuluh darah balik.
k.    Penyakit darah, misalnya Werlhoff, hemofili
3.    Diagnosis
Pada setiap wanita yang berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase diagnostik untuk menyingkirkan adanya keganasan.
4.    Pengobatan
Bila dijumpai kelainan organik, tentu dengan sendirinya penyebabnya dapat dihilangkan.Pada kelainan hormonal dapat diberikan beberapa jenis terapi hormon, dan jika memungkinkan bisa dilakukan pemeriksaan hormon FSH, LH dan PRL.
5.    Tindakan Bidan
Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi; KIEM untuk pemeriksaan selanjutnya; Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.

C.   Tinjauan Umum Tentang Proses manajemen Kebidanan
1.    Pengertian  Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam pemberian pelayanan asuhan kebidanan, atau merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan serta merupakan metode yang terorganisir melalui tindakan yang logika dalam memberi pelayanan.


2.    Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai dengan pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi (Pusdiknakes-WHO-JHIEGO tahun 2007).
Tahapan dalam proses manajemen asuhan kebidanan ada tujuh langkah yaitu :
1)    Pengkajian dan Analisa Data Dasar
Pengumpulan data dasar yang lengkap untuk menilai keadaan klien. Data ini termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang, pemeriksaan laboratorium. Semua data tersebut diatas harus memberikan informasi saling berhubungan dari semua sumber dan menggambarkan kondisi ibu yang sebenarnya.
2)    Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Menginterpretasikan data secara spesifik mengenai diagnosa dan masalah. Kata diagnosa dan masalah selalu digunakan keduanya namun mempunyai pengertian yang berbeda. Masalah lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami oleh seseorang menguraikan suatu kenyataan yang ia rasakan sebagai suatu masalah sedangkan diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan dengan berfokus pada apa yang dikemukakan oleh ibu secara individual.
3)    Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
Pada tahap ini, mengantisipasi masalah potensial yang mungkin terjadi atau yang akan dialami oleh ibu bila tidak mendapat penanganan yang dilakukan melalui pengamatan cermat, observasi secara akurat dan persiapan untuk segala sesuatu yang dapat terjadi.
4)    Tindakan Segera dan kolaborasi
Menggambarkan sifat proses  kebidanan secara terus menerus tidak hanya dalam pemberian pelayanan dasar tetapi bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelematkan ibu  atau janinnya. Bidan mengevaluasi setiap keadaan ibu untuk menentukan tindakan selanjutnya.
5)    Rencana Asuhan Kebidanan
Pengembangan suatu rencanan tindakan komprehensif yang ditentukan pada langkah sebelumnya, juga antisipasi diagnosa dan masalah yang didasari atas rasional tindakan yang relevan yang diakui kebenarannya, sesuai dengan kondisi dan situasi yang seharusnya dikerjakan atau tidak oleh bidan. Agar efektifnya rencana harus ada persetujuan oleh bidan dan klien, oleh sebab itu sebelumnya harus terlebih dahulu didiskusikan dengan klien.
6)    Pelaksanaan Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pelaksanaan rencana asuhan kebidanan (implementasi)  kebidanan dilaksanakan oleh bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu  sendiri, bidan dan anggota tim kesehatan lainnya berdasarkan rencana yang ditetapkan.
7)    Evaluasi Asuhan Kebidanan
Langkah akhir kebidanan adalah evaluasi, namun sebenarnya evaluasi ini dilakukan pada setiap langkah  kebidanan. Pada tahap evaluasi, bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien (Pusdiknakes-WHO-JHIEGO tahun 2007).
Pendokumentasian asuhan kebidanan (SOAP).
1.    Data Subjektif
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan yang diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.



2.    Data Objektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium.
3.    Assesment / diagnosa
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman keselamatan pasien ibu.
4.    Planning / perencanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan dalam melakukan intervensi untuk memecahkan maslaah pasien/klien.









Tabel . Pendokumentasian asuhan kebidanan
7 langkah menurut Varney (1997)
5 langkah menurut Kompetensi Bidan (2000)
SOAP
Langkah 1 :
Pengumpulan data
Langkah 1 :
Pengumpulan data

Data Subyektif
Data Obyektif
Langkah 2 :
Diagnosis/masalah
Langkah 2 :
Assessment/diagnosis

Assessment/Diagnosis
Langkah 3 :
Antisipasi diagnosis masalah potensial




Langkah 4 :
Pertimbangan perlunya konsultasi/rujukan
Langkah 3 :
Rencana tindakan

Rencana tindakan
1.  Konsultasi/rujuk
2.  Pemeriksaan diagnostic/ laboratorium
3.  Pemberian pengobatan
4.  Pendidika kesehatan dan konseling kesehatan
5.  Followup pemeriksaan
Langkah 5 :
Rencana tindakan
Langkah 6 :
Implementasi
Langkah 4 :
Implementasi

Langkah 7 :
Evaluasi
Langkah 5 :
Evaluasi
Sumber :Pusdiknakes-WHO-JHIEGO tahun 2007.







BAB III
STUDI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI PADA NY “I“DENGAN HIPERMENOREA DI
RSUD MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT
TANGGAL 02 JULI 2013

No. Reg                       :121791
Tgl.kunjungan            : 02 Juli 2013, Jam 08.00 wita
Tgl. Pengkajian          : 02 Juli 2013, Jam 08.30 wita
Pengkaji                      : Evlin pertiwi
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.   Identitas ibu / suami
Nama                           : Ny ”I” /Tn “S
Umur                            : 25 Thn / 31 Thn
Suku                            : Bugis/Mandar
Agama                         : Islam/Islam
Pendidikan                 : SMA/DIII
Pekerjaan                    : IRT/PNS
Nikah/Lamanya         : 1 kali / +5Thn
Alamat                         : Jl. BTN Rimuku.

B.   Riwayat Keluhan Sekarang
1.     Keluhan utama
Ibu mengeluh mengalami menstruasi lebih lama dari sebelumnya dan mengalami pengeluaran darah haid lebih banyak dari sebelumnya sejak bulan januari 2013.
2.     Riwayat Keluhan utama
Ibu mengatakan mengalami perdarahan haid yang hebat sejak bulan januari 2013, ibu mengatakan jika mengalami stres berat maka perdarahan haidnya akan bertambah banyak dan dalam waktu yang lebih lama, darah haid yang keluar bercampur dengan bekuan darah.
3.     Riwayat Kesehatan lalu
 tidak ada riwayat keturunan, ada bekuan darah pada saat haid,  tidak mempunyai riwayat operasi sebelumnya, tidak ada riwayat Penyakit menular seksual (PMS), tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter, tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan, tidak menderita penyakit DM, Jantung, Ginjal dan asma.
4.     Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit dalam keluarga, Tidak ada riwayat penyakit turunan, Tidak ada keluarga di operasi karena penyakit.


C.     Riwayat Reproduksi
Menarche 14 tahun, Siklus Sebelumnya ada keluhan 27-31 hari, Setelah ada keluhan 25-30, lamanya Sebelumnya ada keluhan 5-7 hari setelah ada keluhan 8-10, perlangsungan haid Normal, dismenorea biasanya pada hari pertama tetapi tidak mengganggu aktivitas.

D.     Riwayat Kontrasepsi
Ibu tidak pernah menjadi Aseptor KB.

E.     Riwayat psikososial, spiritual dan ekonomi
Ibu menikah 1 kali dengan suaminya yang sekarang kurang lebih 5 tahun yang lalu, menikah pada umur 20 tahun, ekspresi wajah nampak cemas, ibu khawatir dan menanyakan keadaannya, hubungan ibu dengan orang tua dan petugas baik, hubungan ibu dan suami tampak baik, ibu dan keluarga berharap cepat sembuh, Ibu dan keluarga taat beribadah, rajin berdoa agar ibu dapat sembuh.

F.     Riwayat Pemenuhan Kebutuhan dasar.
1.    Pola nutrisi
 pola makan nasi, sayur, lauk pauk, dan buah-  buahan, frekuensi          2-3 kali sehari nafsu makan baik, minum + 5 - 6 gelas/hari, keluhan setelah ada keluhan Pola makan tidak teratur, porsi makan tidak dihabiskan, kebutuhan minum sedikit dengan alasan ibu cepat kenyang dan perut kembung.
2.    Pola eliminasi
 BAK 4-5 kali sehari, warna kuning, bau amoniak, BAB 1 kali sehari, Konsistensi lunak, warna, kuning setelah ada keluhan, BAK 4-5 kali sehari, warnah kuning muda.
3.    Pola istirahat
 tidur siang +2 jam ( jam : 13.00 sampai 14.00 wita ),
 tidur malam +8 jam ( jam : 22.00 sampai 05.30 wita )
4.    Personal hygiene
Mandi 2 kali sehari memakai sabun, gosok gigi 2 kali sehari memakai pasta gigi, cuci rambut 2 kali seminggu memakai sampho, Pakaian      diganti setiap kali kotor dan setiap kali selesai mandi, genetalia dibersihkan setiap kali BAB dan BAK, Kuku dipotong setiap kali panjang.

G.     PemeriksaanFisik
1.    Keadaan umum dan TTV :
Penampilan ibu tampak lemah, kesadaran komposmentis,TB/BB: 160 cm/47 kg, tanda - tanda Vital : Tekanan Darah110/80 mmHg, Nadi 88x /menit, Suhu 36,8°c, pernafasan 22 x/menit.     
2.    Kepala, Bersih, tidak rontok, dan kulit kepala tampak kotor,  Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
a.    Wajah, Ekspresi wajah tampak cemas, tidak terdapat cloasma dan oedema pada wajah
b.    Mata, Konjungtiva agak pucat, scelera tampak putih dan  mata tampak cekung.
c.    Telinga, Simetris kiri dan kanan, keadaan telinga bersih dan tidak ada secret.
d.    Hidung, Simetris kiri dan kanan, Tidak ada nyeri tekanan dan tidak ada polip.
e.    Mulut dan Gigi, Keadaan mulut bersih dantidak ada ceries gigi
f.     Leher, Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfa, dan vena jugularis
g.    Payudara, Simetris kiri dan kanan, Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h.    Abdomen, Tidak ada luka bekas operasi.
i.      Ekstremitas, Simetris kiri dan kanan.

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Hipermenorea dengan masalah kecemasan
1.    hipermenorea

Data Subjektif    : ibu mengatakan haidnya lebih lama dari biasanya.
Data Objektif      : ibu yang haidnya lebih lama dari biasanya, dapat mengakibatkan ibu menjadi lemah dan terjadi hipermenorea. hipermenorea yaitu perdarahan haid yang lebih lama dari normal,(lebih dari 8 hari), Penampilan ibu tampak  lemah, kesadaran komposmentis, TB/BB : 160 cm/47 kg,tanda – tanda vital : tekanan darah 110/80 mmhg,Nadi 88x/menit,suhu 36,8oC pernafasan 22x/menit.
Analisa dan Interpretasi Data
Perdarahan uterus abnormal, dimana terjadi gangguan fungsional mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium yang bukan disebabkan kelainan organik alat reproduksi seperti mioma uteri atau kista ovarium melainkan karna siklus anovulatorik dimana terjadi gangguan hormonal (Hanum marimbi 2011:83).
2 . kecemasan
a.    Data Subyektif
 ibu mengatakan cemas dengan keadaannya.
b.    Data Objektif
 ibu tampak cemas, ibu selalu berdoa semoga penyakitnya cepat sembuh
Analisis dan Interpretasi Data
Haid yang berlangsung lebih lama menyebabakan kecemasan pada ibu, merangsang hipotalamus untuk menghasilkan hormon adrenalin, kemudian diproyeksikan dengan ekspresi wajah cemas (Sarwono,2009:521) .

LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Hipermenorea potensial tejadi Anemia
Data subjektif : ibu mengatakan Haidnya lebih lama dari pada sebelumnya, Ibu mengatakan ada penggumpalan darah hitam pada saat menstruasi.
Data objektif : ibu tampak lemas dan pucat.
Analisa dan interpretasi data
ibu yang haidnya lebih lama dari sebelumnya dan ada penggumpalan darah hitam pada saat menstruasi menandakan ibu dalam keadaan hipermenorea yaitu perdarahan haid yang lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) kadang-kadang disertai dengan bekuan darah bila terus berlangsung dapat menyebabkan anemia pada saat menstruasi,
 (Hanum marimbi  2011:83)

 LANGKAH IV KOLABORASI /TINDAKAN SEGERA
Tidak ada data yang menunjang untuk dilakukan tindakan segera

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Hipermenorea dengan kecemasan
1.      Tujuan  :
a.  Hipermenorea teratasi
b.  Kecemasan teratasi
c.   Tidak terjadi Anemia
2.      Kriteria :
a.  Siklus haid kembali normal seperti sebelumnya.
b.  Ibu tidak lagi merasa cemas
c.   Ibu Nampak sehat, tanda-tanda vital dalam batas normal
3.      Intervensi :
a.    Ciptakan rasa nyaman
Rasional : Dengan menciptakan rasa aman dan nyaman klien akan merasa lebih tenang untuk beristirahat.
b.    Jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Rasional : Dengan menyampaikan penjelasan kepada ibu, agar
ibu dapat mengetahui keadaan yang dialami sehingga rasa   cemas dapat teratasi  dan ibu bersikap lebih koperatif terhadap 
tindakan atau anjuran petugas kesehatan serta hal ini  merupakan tujuan utama pelayanan Antenatal yang berkualitas.
c.    Jelaskan penyebab dan penanganan hipermenorea
Rasional : dengan penjelasan yang petugas berikan dapat
memberi pemahaman pada ibu.
d.    Observasi keadaan umum ibu
Rasional : Dapat diketahui keadaan pasien dan tindakan yang diberikan
e.    Berikan support pada ibu.
Rasional :Dukungan dan support sangat membantu  klien
dalam proses penyembuhan
f.     Kolaborasi pemberian obat
Rasional : pemberian obat dapat mempercepat kesembuhan klien.

LANGKAH VI TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 15 juli 2013, jam 10.00-10.30 wita
a.    Jam 10.05 wita, Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya bahwa keadaan ibu kurang baik, tekanan darah 120/90 mmhg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,8 °c, Pernapasan 22 x/menit, BB ibu turung 3 kg. Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaannya.
b.    Jam 10.10, wita, Menciptakan rasa nyaman, Klien tampak sedikit dapat beristirahat dengan lingkungan yang bersih dan tidak terlalu bising.
c.    Jam 10.15  wita, Mengobservasi keadaan umum ibu, keadaan umum ibu masih baik, tapi masih cemas.
d.    Jam 10.25 wita, Menjelaskan penyebab dan penanganan hipermenorea, ibu mengerti dan memahaminya.
e.    Jam 10.30 wita, memberikan support pada ibu, ibu lebih merasa tenang.
f.     Jam 10.10 wita, Mengkolaborasi pada dokter tentang penanganan hipermenorea.



LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 02 juli 2013 , jam 10.00 Wita.
1.    Hipermenorea teratasi,ditandai dengan siklus haid kembali normal seperti sebelumnya.
2.    Kecemasan teratasi,ditandai dengan ibu tidak lagi merasa cemas.
3.    Tidak terjadi anemia,ditandai dengan ibu nampak sehat,tanda-tanda vital dalam batas normal.
















PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN GSR
PADA NY”i” DENGAN HIPERMENOREA
DI RUMAH SAKIT UMUM MAMUJU
TGL 2 JULI 2013

No. Reg                       :121791
Tgl.kunjungan            : 02 Juli 2013, Jam 08.00 wita
Tgl. Pengkajian          : 02 Juli 2013, Jam 08.30 wita
Pengkaji                      : Evlin pertiwi

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
H.   Identitas ibu / suami
Nama                           : Ny ”I” /Tn “S
Umur                            : 25 Thn / 31 Thn
Suku                            : Bugis/Mandar
Agama                         : Islam/Islam
Pendidikan                 : SMA/DIII
Pekerjaan                    : IRT/PNS
Nikah/Lamanya         : 1 kali / +5Thn
Alamat                         : Jl. BTN Rimuku.



SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan haidnya lebih lama dari biasanya, ibu mengatakan cemas dengan keadaanya,  ibu mengatakan ada penggumpalan hitam pada saat menstruasi.

OBJEKTIF (O)
 Tampak lemas dan pucat, Ekspresi wajah tampak cemas dan kawatir, Terlihat anemia pada ibu, TTV : Tekanan Darah, 110/80mmhg Nadi , 88 x/m, Suhu, 36,80c , Pernafasan, 22 x/menit.      

ASSESMENT (A)
Hipermenorea

PLANNING ( P)
Tanggal 15 juli 2013, jam 10.00-10.30 wita
a.    Jam 10.05 wita, Menjelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya bahwa keadaan ibu kurang baik, tekanan darah 120/90 mmhg, Nadi 88 x/menit,
b.    Suhu 36,8 °c, Pernapasan 22 x/menit, BB ibu turung 3 kg. Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaannya.
c.    Jam 10.10, wita, Menciptakan rasa nyaman, Klien tampak sedikit dapat beristirahat dengan lingkungan yang bersih dan tidak terlalu bising.
d.    Jam 10.15  wita, Mengobservasi keadaan umum ibu, keadaan umum ibu masih baik, tapi masih cemas.
e.    Jam 10.25 wita, Menjelaskan penyebab dan penanganan hipermenorea, ibu mengerti dan memahaminya.
f.     Jam 10.30 wita, memberikan support pada ibu, ibu lebih merasa tenang.
g.    Jam 10.10 wita, Mengkolaborasi pada dokter tentang penanganan hipermenorea.















BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan mengemukakan masalah-masalah yang timbul selama melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil dengan masalah hipermenoroedi Rumah sakit umum daerah Mamuju.
Dalam penerapan proses Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny."I " dengan kasus hipermenorea dilakukan melalui  tahapan­-tahapan sebagai berikut :

LANGKAH I. Pengkajian dan Analisa Data
Dalam pengkajian diawali dengan pengumpulan data melalui anamnese yang meliputi identitas klien, data biologis/fisiologis, serta data spiritual klien yang berpedoman pada format pengkajian, namun tidak tertutup kemungkinan untuk dikembangkan dengan data-data lain yang ditemukan pada klien. Selanjutnya pemeriksaan fisik, baik inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan obstetrik.
Pada teori hipermenorea Potensial terjadi anemi dengan gejala-gejala yang ibu rasakan haidnya lebih lama dari pada sebelumnya dan mengalami pengumpalan darah hitam saat menstruasi Pada kasus Ny. "I" data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala dan tanda seperti nyeri pada perut dan belakang nadi 84x/ menit, tekanan darah 110/80 mmHg.  Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan data yang ditemukan.

LANGKAH II. Identitas Diagnosa/ Masalah Aktual
Dalam tinjauan pustaka asuhan kebidanan dilaksanakan interpretasi data, maka dikembangkan dalam interpretasi data yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa. Masalah aktual merupakan masalah yang nampak nyata yang dapat diambil melalui data subjektif dan data objektif.
Maka tinjauan pustaka dikatakan bahwa diagnosa hipermenoroe ditegakkan berdasarkan adanya tanda-tanda utama yaitu: ibu mengalami menstruasi lebih lama dari biasanya dan mengalami pengeluarandarah haid yang lebih banyak sedangkan pada studi kasus Ny.“I“ diagnosa/masalah aktual yang didapatkan yaitu: keadaan ibu dengan masalah hipermenorea Dan ditandai dengan pengeluaran darah yang banyak dari biasanya..

LANGKAH III. Identifakasi Diagnosa/ Masalah Potensial
Pada tinjauan asuhan kebidanan mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada Ny.“I“ berdasarkan pengumpulan data, pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievaluasi apakah terdapat kondisi yang tidak normal, dan apa bila tidak mendapatkan penanganan segera dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan Ny.“I dari tinjauan pustaka hipermenorea yang tidak ditangani segera akan berlanjut menjadi anemia
Dengan demikian terdapat kesamaan pada tinjauan pustaka dan studi kasus pada  Ny.“I”.

LANGKAH IV. Melaksanakan Tindakan Segera/ Kolaborasi
Pada tinjauan pustaka Manajemen Asuhan Kebidanan,tindakan yang harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya hipermonorea Bidan dapat berkonsultasi ataupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang lebih ahli sesuai dengan keadaan Ny.I”.

LANGKAH V. Rencana Tindakan/ Intervensi
Pada tinjauan pustaka asuhan kebidanan perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana tindakan berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan dan antisipasi diagnosa dan masalah potensial yang akan mungkin terjadi.Perencanaan tindakan harus berdasarkan masalah yang telah ditentukan pada tinjauan pustaka, perencanaan tindakan pada hipermonoroe dengan istirahat,diet, Sedangkan berdasarkan tinjauan pustaka dengan studi kasus pada Ny”.I” ada persamaan dengan penerapan yang dilakukan


LANGKAH VI. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan/ Implementasi
Pada tinjauan asuhan kebidanan pelaksanaan mengacu pada rencana asuhan yang telah ditetapkan serta kerja sama antar petugas kesehatan lainnya atas persetujuan Ny.I” pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan sesuai dengan rencana asuhan. Pada tanggal 02 juli 2013 pelaksanaan asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny.I” berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh klien yang koperatif dalam menerima asuhan kebidanan. Asuhan yang dilakukan pada tanggal 02 juli 2013 mengobservasi tanda-tanda vital.

LANGKAH VII. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah-langkah akhir dari proses asuhan kebidanan.Evaluasi ini dilaksanakan pada setiap langkah asuhan kebidanan pada tahap evaluasi,bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan yang diberikan pada Ny.I” pada tinjauan pustaka,evaluasi yang perlu dilakukan adalah pemantauan keadaan ibu meliputi tekanan darah,albumin,protein. Hak yang didapatkan dilahan pada studi kasus dibandingkan dengan tinjauan pustaka secara garis besar nampak adanya persamaan sehingga penulis mudah mengatasi masalah yang akan timbul. Pada tinjauan pustaka, evaluasi yang dilakukan tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan karena seluruh masalah yang ada pada Ny.I” dapat teratasi dengan baik.
BAB V
KESIMPULAN

A.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil teori dan studi kasus tentang hipermenorea ringan pada Ny.”I” penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :      
1.  Dari studi kasus yang dilakukan maka diperoleh diagnosa masalah keadaan ibu dengan masalah hipermenorea
2.  Potensial terjadi anemi dengan gejala-gejala yang ibu rasakan haidnya lebih lama dari pada sebelumnya dan mengalami pengumpalan darah hitam saat menstruasi.
3.  Dianjurkan kepada klien agar beristirahat yang cukup.
4.  Asuhan kebidanan adalah suatu penerapan  fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien yang mempunyai masalah dalam kesehatan.
5.  Berdasarkan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.”I” dengan Hipermenorea di Rumah sakit umum daerah provinsi sulawesi barat tanggal 02 juli 2013 maka penulis menerapkan asuhan kebidanan dengan anamnese, sehingga dapat diidentifikasikan secara menyeluruh.
6.  Hasil akhir kasus Ny.”I” adalah hipermenorea dengan hipermenorea dapat teratasi. Sedangkan anemia tidak terjadi.
7.  Dokumentasi sangat perlu dilakukan pada setiap tahap dari proses asuhan kebidanan karena hal ini merupakan salah satu bukti pertanggung jawaban. 

Setelah dilakukan tindakan sesuai dengan anjuran dokter,keadaan umum Ny.I” membaik dan sakit kepala berkurang, tekanan darah menurun 110/80 mmHg dan ibu tetap dianjurkan untuk istirahat yang cukup.

B. SARAN
1.    Bagi Bidan
Seorang bidan perlu meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan terutama dalam mendeteksi adanya hipermenorea
2.    Bagi Klien
Bagi ibu dianjurkan untuk memeriksa tekanan darahnya secara teratur.
3.    Bagi Institusi
Kepada institusi, dalam rangka optimalisasi asuhan kebidanan perlu pembekalan yang matang oleh dosen/tenaga pengajar  yang berkulitas tinggi.



DAFTAR PUSTAKA


Alam, D. K, (2012) Warning Ibu Hamil: Kenali Penyakit dan ganggguan yang biasa terjadi pada ibu hamil. Ziyad Visi Media: Surakarta.

Bothamley, J, dan Maureen B, (2012) Patofisiologi Dalam Kebidanan. Diterjemahkan oleh Leo Randy. EGC: Jakarta.

Cunningham, F. G, dkk. (2006) Obsitetri Williamsd, Ed. 21, diterjemahkan oleh Hartono dkk. EGC: Jakarta.

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obsitetri.Penerbit Buku kedokteran EGC: Jakarta

Price, S. A dan Wilson L. M, (2006) Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC: Jakarta.

Pusdiknakes, 2009. Kartu Menuju Sehat. Salemba: Jakarta

Saifuddin AB, 2002. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta

____ ,_ 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Edisi 1. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

Simatupang. E.J, 2006. Penerapan Unsur-unsur Manajemen. Penerbit Awan Indah: Jakarta

Tarwoto; W, (2007) Buku Saku pada Ibu Hamil: Konsep dan Penatalaksanaan. TIM: Jakarta.

Wulanda, A. F, (2011) Biologi Reproduksi. Salemba Medika: Jakarta


  Demikian contoh Karya Tulis Ilmiah Kebidanan Hipermonorea, semoga dapat memberi manfaat. 
Ingat jauhkan diri dari kegiatan PLAGIAT !!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar