KARYA TULIS ILMIAH KEBIDANAN HIPERMONOREA
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GSR PADA NY”I”
DENGAN HIPERMENOREA DI RSUD MAMUJU
TANGGAL 02 JULI 2013.
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu Syarat
menjadi ahli madya kebidanan pada program diploma III kebidanan stikes St.
Fatimah mamuju.
Oleh:
EVLIN PERTIWI
NIM 201003176
YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FADILAH PROGRAM STUDI DIII
KEBIDANAN STIKES ST. FATIMAH
MAMUJU TAHUN AJARAN 2012/2013
KARYA TULIS ILMIAH
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN GSR PADA NY”I” DENGAN
HIPERMENOREA DI RSUD MAMUJU
TANGGAL 02 JULI 2013.
Diajukan sebagai
salah satu Syarat menjadi ahli madya kebidanan pada program diploma III
kebidanan stikes St. Fatimah mamuju.
EVLIN
PERTIWI
201003176
YAYASAN PENDIDIKAN NURUL FADILAH PROGRAM STUDI DIII
KEBIDANAN STIKES ST. FATIMAH MAMUJU
TAHUN AJARAN 2012/2013
PERNYATAAN PERSETUJUAN UJIAN KTI
Karya tulis
ilmiah dengan judul : “ Manajemen Asuhan Kebidanan Gangguan system reproduksi
pada Ny.”I” Dengan Hipermenorea Di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
Tanggal 2 juli
2013”
Disusun dan
diajukan oleh :
Nama : EVLIN PERTIWI
NIM : 201003176
Mahasiswa : Akademi Kebidanan Stikes St. Fatimah
Mamuju
Telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk dipertahankan dihadapan tim penguji karya
tulis pada :
Hari/tanggal
: 25 Juli 2013
Jam : 09.00 wita
Tempat : Kampus Stikes St. Fatimah
Mamuju, Jl. Soekarno Hatta No. 19 Mamuju
Mengetahui, Menyetujui
Pembimbing
Ka. Prodi Akbid Pembimbing
SURAT PERSETUJUAN UJIAN KTI
Dengan ini menyatakan :
Nama : Evlin pertiwi
NIM : 201003176
Mahasiswa : Akademi Kebidanan Stikes St.
Fatimah Mamuju
Setuju untuk melakukan ujian
karya tulis ilmiah dengan judul :
Manajemen Asuhan Kebidanan
Pada Ny”i“ Dengan hipermenorea Di RSUD Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
Pada :
Hari/tanggal : kamis 2 juli 2013
Jam : 09.00 wita
Tempat : Kampus
Stikes St. Fatimah
Mamuju
Demikian surat persetujuan ini
dibuat untuk dipergunakan seperlunya, terima kasih.
Mamuju, 25 juli 2013
Mengetahui,
Ka. Prodi
Akbid Pembimbing
PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Karya tulis ilmiah dengan judul : “Manajemen Asuhan
Kebidanan Gangguan Sistem Reproduksi Dengan hipermenorea Di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal
25 Juli 2013”
Telah dipertahankan di depan tim penguji ujian karya
tulis ilmiah pada :
Hari/tanggal :
Kamis, 25 juli 2013
Jam :
09.00 wita
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai
gelar Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb).
Tim Penguji
Penguji I : Susanti, SKM.M.Kes ( )
Penguji II : Maya sari.S.SiT ( )
Penguji III : Halisah,S.SiT ( )
Mengetahui
Ka. Prodi
Akbid Stikes St. Fatimah
|
DAFTAR
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
1.
Nama : Evlin Pertiwi
2.
Tempat/ Tanggal Lahir : Mamuju, 17 Desember 1992
3.
Jenis Kelamin : Perempuan
4.
Agama : Kristen
5.
Suku/ Bangsa : Toraja/ Indonesia
6.
Alamat : Jln.
Sukarno Hatta
B.
Pendidikan
1.
SD Inpres Lekbeng tahun
1996-2004
2.
SMP Negeri 1 Kalukku tahun 2004-2007
3.
SMA Negeri 1 Kalukku
2007-2010
4.
Mengikuti Pendidikan DIII
Kebidanan di Stikes St. Fatimah Mamuju dari tahun 2010 sampai sekarang
2013.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat
penulis lanturkan selain puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program studi DIII
Kebidanan Stikes ST. Fatimah Mamuju dengan Judul “ Manajemen Asuhan Kebidanan
Gangguan Sistem Reproduksi Dengan hipermenorea Pada Ny “ I “ Di rumah Sakit
Umum Daerah Mamuju tangga,25 juli 2013.
Penulis menyadari
dengan sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, olehnya
itu dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama pelaksanaan
penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis mendapat bimbingan dan arahan Yang
tak henti-hentinya dari dosen pembimbing ibu Susanti,SKM. untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya dan dalam Kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam – dalamnya kepada :
1.
Ayah H. Arif Dg.
Mattemu, SE,M.Kes, selaku Ketua Yayasan serta Bunda Hj. Salma selaku Bendahara
STIKES St. Fatimah Mamuju yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi
kepada penulis selama menempuh pendidikan di STIKES St.Fatimah Mamuju.
2.
Bapak Dr.H.Kudding
Harli, selaku Direktur yayasan Stikes ST.Fatimah Mamuju
3.
Ibu Husniawati,S.ST
selaku ketua Program DIII Kebidanan Stikes ST.Fatimah Mamuju.
4.
Direktur dan staf
RSUD Kabupaten Mamuju yang telah mengizinkan kami melakukan Asuhan Kebidanan
kepada klien.
5.
Ibu,Halisah
S.ST,selaku sekertaris prodi DIII Kebidanan Stikes St.fatimah Mamuju yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam mengikuti pendidikan selama tiga tahun.
6.
Ibu,Susanti SKM,M.Kes
Selaku pembimbing Karya tulis ilmiah yang telah meluangkan waktunya untuk
membantu, membimbing dalam menyelesaikan Karya tulis ini.
7.
Seluruh dosen/staf
institusi Diploma III Kebidanan Stikes ST.Fatimah Mamuju yang telah banyak
memberikan nasehat dan bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan.
8.
Teristimewah kepada
orang tua dan keluarga yang selalu mencurahkan kasih sayangnya, jerih payah
yang disertai pengorbanan do’a restu yang diberikan pada penulis selama
menempuh pendidikan
9.
Dan juga rekan-rekan
mahasiswa serta sahabatku yang teristimewah yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun serta
dukungan dalam rangka penulisan karya tulis ini .
Akhir kata penulis berharap
semoga Tuhan Yang Maha Esa mendapat pahala yang setimpal atas bantuan dan
jasa-jasanya, dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
rekan-rekan mahasiswa .
Mamuju,25 juli 2013
Evlin pertiwi
DAFTAR
ISI
Halaman
Lembar
Judul............................................................................................. i
Lembar
Pernyataan Persetujuan KTI.................................................... ii
Surat
Persetujuan Ujian KTI................................................................... iii
Lembar
Pengesahan............................................................................... iv
Daftar
Riwayat Hidup............................................................................... vi
Kata
Pengantar......................................................................................... vii
Daftar
Isi..................................................................................................... x
Daftar
Tabel............................................................................................... xiii
Daftar
Gambar........................................................................................... xiv
Daftar
Lampiran........................................................................................ xv
Daftar
Singkatan....................................................................................... xiv
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.............................................................................. 1
B. Ruang
Lingkup Pembahasan.................................................... 3
C. Tujuan
Penulisan......................................................................... 3
D. Manfaat
Penulisan....................................................................... 5
E. Metode
Penulisan........................................................................ 5
F. Tekhnik
Pengumpulan Data...................................................... 6
G. Sistematika
Penulisan................................................................. 7
BAB
II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan
Umum Tentang Sistem Reproduksi
1. Sistem
Reproduksi Pada Pria............................................... 10
2. Sistem
Reproduksi Wanita.................................................... 10
B. Tinjauan
Umum Tentang Menstruasi
1. Pengertian............................................................................... 11
2. Gambaran
Klinis Menstruasi................................................ 12
3. Gangguan
Haid...................................................................... 17
C. Tinjauan
Umum Tentang Hipermonorea
1. Pengertian
Hipermonorea..................................................... 18
2. Penyebab................................................................................. 19
3. Diagnosa.................................................................................. 20
4. Pengobatan............................................................................. 20
5. Tindakan
Bidan....................................................................... 20
D. Tinjauan
Umum Tentang Proses Manajemen
1. Pengertian
Manajemen Asuhan Kebidanan..................... 20
2. Tahapan
Manajemen Asuhan Kebidanan........................ 21
3. Pendokumentasian
Asuhan Kebidanan (SOAP)............. 23
BAB
III TINJAUAN KASUS
A. Langkah
I Identifikasi Data Dasar.............................................. 28
B. Langkah
II Perumusan Diagnosa/ Masalah Aktual................ 33
C. Langkah
III Diagnosa/ Masalah Potensial............................... 34
D. Langkah
IV Tindakan Segera/ Kolaborasi............................... 35
E. Langkah
V Rencana Tindakan.................................................. 35
F. Langkah
VI Pelaksanaan Tindakan.......................................... 36
G. Langkah
VII Evaluasi................................................................... 37
H. SOAP
I............................................................................................ 39
BAB
IV PEMBAHASAN
A. Identifikasi
Data Dasar................................................................. 41
B. Identifikasi
Diagnosa/ Masalah Aktual..................................... 42
C. Identifikasi
Masalah Potensial................................................... 42
D. Tindakan
Segera/ Kolaborasi..................................................... 43
E. Rencana
Tindakan....................................................................... 43
F. Implementasi
Tindakan Asuhan Kebidanan........................... 43
G. Evaluasi.......................................................................................... 44
BAB
V Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan.................................................................................... 49
B. Saran.............................................................................................. 50
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 51
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.............................. 25
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat
Reproduksi Wanita...................................................... 11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Permohonan Judul KTI
Lampiran
2 Pernyataan Persetujuan Melakukan Studi Kasus
Lampiran
3 Usulan Pengambilan Data
Lampiran
4 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran
5 Lembar Perbaikan KTI
Lampiran
6 Surat Pengantar dari Stikes St. Fatimah Mamuju Kepada Kapala Badan Kesbang
Lampiran
7 Surat Izin Penelitian dari Kesbang
Lampiran
8 Surat Keterangan Pengambilan Data dari Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju
DAFTAR SINGKATAN
AKI :
Angka Kematian Ibu
AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
ASI : Air Susu Ibu
ASEAN : Association Of South East Asian Nation
BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
CBR : Crude Birth Rate
DJJ : Denyut Jantung Janin
DM : Diabetes Melitus
HB : Homoglobin
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
HTP : Hari Tafsiran Persalinan
GPA : Gravida, Paritas/ Para, Abortus
MDGs : Millenium Development Goals
MAL : Metode Amenore Laktasi
KEK : Kekurangan Energi Kronis
KH : Kelahiran Hidup
KB : Keluarga Berencana
PWS : Pemantauan Wilayah Setempat
SDKI : Survei Demografi Kesehatan
Indonesia
SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga
SOAP : Subjektif, Objektif, Assesment,
Planning
TBC : Tuberculosis
TT : Tetanus Toksoid
UNFPA : United Nations Population Fund
UNICEF : United Nations International Children’s
Emergency Fund
USG : Ultrasonografi
WHO : World Health Organization
BAB I
PENDAHULAN
PENDAHULAN
A. Latar
Belakang
Hipermenorea merupakan pendarahan dengan jumlah darah
banyak, berlangsung selama 6−7 hari tidak seperti biasanya.
Sebelum
datangnya haid, setiap perempuan yang lebih dikenal dengan sindrompra-haid. Sindrom ini sangat
mengganggu aktifitas perempuan, terutama mereka yang aktif bekerja diluar
rumah.
World Health Organization (WHO)
memperkirakan sebanyak 536.000 perempuan meninggal dunia akibat masalah
kehamilan, .Kejadian ini, dapat berakibat 25% kematian ibu terjadi di
Negara-Negara berkembang.Seperti di Vietnam, Angka Kematian Ibu (AKI)
sebanyak 95/100.000 kelahiran hidup,
Malasya, sebesar 39 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan singapura, 6 per
100.000 kelahiran hidup. Faktor penyebab adalah perdarahan 40-50%, preeklamsia
dan eklamsia 20-30%, infeksi jalan lahir, 20-30% (http://www.batampost.co.id.onlinediakses 18 juli 2011).
Di Negara – Negara berkembang ASEAN kejadian
kematian ibu di sebagian besar terdapat di Negara - negara berkembang seperti
Asean Amerika Serikat merupakan Negara yang sangat rendah yaitu 1:2000
kehamilan ibu muda dan sehat. Di Asia tenggara (tidak termasuk Indonesia) angka
kejadian Molahidatidosa 4-5 kali frekuensidi USA, berturut - turut frekuensi
semakin tinggi yaitu di Mexico City (1:200), Filiphina (1;173), India (1:160),
Taiwan (1:125).
Dan di Indonesia ternyata frekuensi Mola hidatidosa tertinggi yaitu berkisar antara 1:50 sampai 1:141 kehamilan (http://satria megarezky bone.blogspot.com/2012/02/gambaran-angka-
mola hidatidosa.html).
Angka kematian ibu merupakan salah
satu indikasi yang menentukan derajat kesehatan suatu bangsa. Di Indonesia
masalah ibu dan anak merupakan prioritas dalam upaya peningkatan status
kesehatan masyarakat, sesuai dengan target MDG’s 2015 (Millenium Development Goal’s), Angka Kematian Ibu menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup.
Data yang diperoleh dari Recerd
Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten mamuju Tahun 2011 terdapat kasus Hipermenorea
sebanyak 3 orang (3,7%) dari 111 penderita gangguan system reproduksi, tahun 2012 sebanyak 3 orang (42,66%) dari 128
penderita gangguan system reproduksi,
dan pada periode januari-Mei 2013
jumlah penderita hipermenorea 1 orang (5,9%) dari 59 gangguan system
reproduksi. (Rekord Rumah sakit Umum Daerah Mamuju 2013).
Berdasarkan uraian diatas, maka
penelitian tertarik untuk melakukan penelitian tentang ibu dengan hipermenorea
dengan judul “ Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi Pada ny”i”
dengan hipermenorea di rumah sakit umum daerah mamuju tanggal 02 juli 2013.
B. Ruang Lingkup
Penulisan
Ruang lingkup pembahasan karya tulis ilmiah ini adalah “
Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada
Ny”I” dengan hipermenorea di rumah sakit umum daerah mamuju tanggal 02 juli
2013.
C. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Mampu melaksanakan “Manajemen
asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada
Ny”I” dengan hipermenorea di RumahSakit Umum Daerah MamujuTanggal 02Juli 2013 dengan menggunakan proses asuhan Kebidanan sesuai dengan
wewenang bidan.
2.
Tujuan Khusus
a. Dapat
melaksanakan pengkajian dan analisa data dasar asuhan
kebidanan gangguan
system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah Antenatal gangguan system reproduksi
pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah MamujuTanggal 02 Juli
2013.
c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial
Manajemen asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada
Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli
2013.
d. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi
Manajemen
asuhan kebidanan gangguan system reproduksi pada
Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli
2013.
e. Dapat merencanakan tindakan
Manajemen asuhan Kebidanan gangguan system reproduksi pada
Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tanggal 02 Juli
2013.
f. Dapat melaksanakan tindakan
Manajemen asuhan kebidanan gangguan
system reproduksi padaNy”I” dengan hipermenorea Di Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
g. Dapat mengevaluasi Manajemen asuhan kebidanan gangguan
system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
h. Dapat
mendokumentasikan semua
Manajemen asuhan kebidanan gangguan
system reproduksi pada Ny”I” dengan hipermenorea di Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju Tanggal 02 Juli 2013.
D. Manfaat Penulis
1.
Manfaat praktis
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
dan penerapan ilmu yang telah didapatkan pada program diploma III Kebidanan
Stikes St. Fatimah Mamuju.
2. Manfaat ilmiah
Merupakan masukan/informasi bagi tenaga bidan di Rumah
sakit Umum Daerah Mamuju dalam menangani kasus khususnya yang berkaitan dengan hipermenorea.
3. Manfaat akademik (institusi)
Sebagai masukan bagi institusi pendidikan dalam penerapan
proses asuhan kebidanan dengan hipermenorea.
4. Manfaat bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
serta tambahan pengalaman yang sangat
berharga dalam penerapan asuhan kebidanan dengan hipermenorea.
E.
Metode
Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis
mengumpulkan data dengan menggunakan metode:
1. Studi
Kasus
Penulis
melaksanakan studi kasus Ny “I” dengan hipoamenorea
di Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju menggunakan langkah Varney yang meliputi
pengkajian data, merumuskan diagnosa/masalah aktual maupun, tindakan
segera/kolaborasi, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan dan
mengevaluasi asuhan kebidanan serta dokumentasi.
2. Studi
Kepustakaan
Penulis
memperoleh data dengan mempelajari majalah kesehatan, buku-buku kedokteran,
kebidanan maupun ilmu-ilmu keperawatan yang ada hubungannya dengan hipoamenorea
3. Studi
Pendokumentasian
Studi
status serta menginterpretasi data yang berhubungan dengan masalah klien yang
bersumber dari catatan dokter, bidan,
petugas laboratorium, dan hasil pemeriksaan lainnya.
4. Tempat
dan Waktu Pengambilan Kasus
a. Tempat :
Ruang Poli kandungan di RSUD Mamuju
b. Waktu :
Tanggal 02 Juli 2013, Jam 09.00 wita .
F.
Tehnik
pengumpulan data
Untuk menghimpun data atau informasi, maka data diperoleh
secara langsung dengan menggunakan tekhnik:
1. Tekhnik
Wawancara
Mengadakan wawancara langsung dengan klien dan
keluarga yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
2. Teknik
Observasi
Memperoleh
data dengan melihat dan mengamati secara langsung dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang berkaitan
dengan masalah klien.
3. Tekhnik
Pemeriksaan Fisik
Melakukan
pemeriksaan fisik secara sistematis seperti inspeksi,
palpasi, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan
format pengkajian.
4. Tekhnik
Diskusi
Diskusi,
konsultasi dengan dosen pembimbing, penanggung jawab ruangan dan tenaga
kesehatan lain tentang
G.
Sistematika
Penulisan
Adapun
sistematika penulisan yang digunakan untuk karya tulis ini terdiri dari:
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Ruang
Lingkup Pembahasan
C. Tujuan
Penulisan
1. TujuanUmum
2. Tujuan
Khusus
D. Manfaat
Penulisan
E. Metode
Penulisan
F. Tekhnik
Pengumpulan Data
G. Sistematika
Penulisan
BAB
II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan
umum tentang Sistem Reproduksi
A. System
reproduksi pria
B. System
reproduksi wanita
B. Tinjauan
umum tentang menstrusi
1. Hipermenorea
(menoragia)
2. Kelainan
siklus
3. Perdarahan
di luar haid
4. Gangguan
yang ada hubungannya dengan haid.
C. Tinjauan
Umum Tentang Hipermenorea
1. Pengertian
Hipoamenorhoe
2. Penyebab
Hipoamenorhoe
3. Diagnosis
Hipoamenorhoe
4. Pengobatan
Hipoamenorhoe
5. Tindakan
bidan Hipoamenorhoe
D. Manajemen
Asuhan Kebidanan
1. Pengertian
Manajemen Kebidanan
2. Langkah-langkah
Manajemen Kebidanan
3. Pendokumentasian
BAB
III TINJAUAN KASUS
A. Langkah
I : Identifikasi Data Dasar
B.
Langkah II : Merumuskan Masalah/diagnose Aktual
C.
Langkah III :Merumuskan Masalah/DiagnosaPotensial
D.
Langkah IV : Tindakan Segera/ Kolaborasi
E.
Langkah V : Rencana Tindakan
F.
Langkah VI : Implementasi
G.
Langkah VII : Evaluasi
H.
SOAP
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan
membahas tentang kesenjangan teori dan fakta yang ada, dibahas secara
sistematis mulai dari pengkajian, analisa dan interpretasi data dasar, parencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Tinjauan Umum Tentang Sistem
Reproduksi
Sistem reproduksi
pada manusia
rentan mengalami penyakit, kelainan juga gangguan.Gejala tersebut bisa
disebabkan oleh berbagai faktor.Bisa saja karena tumor, virus, bakteri atau
memang disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang tak terduga
misalnya makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia. Pada
artikel ini akan dibahas penyakit pada sistem reproduksi manusia dan dibagi ke
dalam dua kelompok yakni penyakit dan gangguan pada reproduksi wanita dan
penyakit dan gangguan pada organ reproduksi pria (Sarwono 2008:6).
1.
sistem reproduksi pada pria
Alat reproduksi laki-laki terdiri
dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam.Perhatikan gambar
di bawah.Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum.Sedangkan alat
kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat,
vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
2.
sistem reproduksi Wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita
telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi
sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita
telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar.Alat kelamin bagian luar terdiri dari
lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris.Sedangkan
pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan
uterus (rahim) (Sarwono 2008:8).
![]() |
Gambar 1 : Alat reproduksi wanita (Sumber http://ariefbudiyantoo.blogspot.com/2013/03/kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html#ixzz2ZMFnNNIB).
B.
Tinjauan umum tentang menstruasi
Fungsi menstruasi normal merupakan
hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan
perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi
(Greenspan, 2009:64).
1.
Pengertian Menstruasi
Menstruasi
adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2008:63) Menstruasi
adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium
uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran
pada saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses
ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan
siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 2008:41).
2.
Gambaran klinis menstruasi
Sebagian besar wanita pertengahan
usia reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25-35 hari dengan median
panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu
antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase folikular – bervariasi
lamanya.Siklus yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi.Selang
waktu antara awal perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan
rata-rata 14 ± 2 hari pada kebanyakan wanita (Grenspan, 2009:43).
Lama keluarnya darah menstruasi juga
bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari, tetapi antara 2 sampai 8 hari
masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri dari
fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang
banyaknya tidak tentu.Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran
darahnya terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin
ditemukan.Ketidakbekuan darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu
sistem fibrinolitik lokal yang aktif di dalam endometrium.
1) Rata-rata banyaknya darah yang hilang
pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh
beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14 gr per dl
dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi
dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi
untuk setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham,
2009:45).
2) Fase-fase ini merupakan hasil
kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan
uterus.
Fase-fase
tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase
ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan
lapisan yang masih utuh hanya stratum basale.Fase ini berlangsung selama 3-4
hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase
regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama ± 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
o Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
o Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
(1) Fase proliferasi madya, terjadi pada
hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini merupakan bentuk transisi dan dapat
dikenali dari epitel permukaan yang berbentuk torak yang tinggi.
(2) Fase proliferasi akhir, berlangsung
antara hari ke-11 sampai hari ke-14. Fase ini dapat dikenali dari permukaan
yang tidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase
ini berlangsung dari hari ke-14 sampai ke-28.Fase ini endometrium kira-kira
tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok
dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata.Bagian dalam sel endometrium
terdapat glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai bahan makanan untuk telur
yang dibuahi.
Fase
sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
(1) Fase sekresi dini, pada fase ini
endometrium lebih tipis dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
(2) Fase sekresi lanjut, pada fase ini
kelenjar dalam endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-kelok dan
sekresi mulai mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa
ini, stroma endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama yang ada di
seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi.
e) Mekanisme siklus menstruasi
Selama
haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari pertama dari siklus yang baru.
Akan terjadi lagi peningkatan dari FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau
setara dengan 10 mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel
yang berkembang ini menghasilkan estradiol dalam jumlah yang banyak.
Peningkatan serum yang terus-menerus pada akhir fase folikuler akan menekan FSH
dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi, kadar estradiol mencapai 150-400
pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk pengeluaran
gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat dan
mencapai puncaknya satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar
estradiol akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35
ng/ml atau setara dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/
ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron, sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase luteal. Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23.
Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron, sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase luteal. Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23.
3.
Gangguan haid
Gangguan
haid terbagi menjadi dua macam
a. Gangguan ritme. Gangguan ini terbagi
lagi menjadi beberapa macam, yaitu: gangguan yang sering terjadi (polimenorea),
jarang terjadi (oligomenorea), terjadinya tidak teratur dan tidak terjadi haid
sama sekali (amenorea).
b. Gangguan pendarahan.
Gangguan
ini terbagi menjadi beberapa macam juga, yaitu: sedikit pendarahan
(hipomenorea), banyak pendarahan (hipermenorea), pendarahan yang terlalu lama
(menoragia) dan pendarahan bercak (spotting). Timbulnya gangguan pendarahan
menunjukkan adanya gangguan organik (anatomis) atau gangguan endokronologik
(hormonal).
Klasifikasi Gangguan Haid :
Klasifikasi Gangguan Haid :
Gangguan
haid dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
Ditinjau
dari banyaknya darah yang keluar:
1) Normal (2-5 pembalut per hari)
a) Hipermenorea/pendarahan banyak (>5
pembalut per hari)
b) Hipomenorea/pendarahan sedikit (<
2 pembalut per hari)
c) Spotting (bercak) B. Ditinjau dari
lamanya pendarahan:
2) Normal (selama 3-6 hari) 2.
Menoragia (selama > 6 hari)
a) Brakimenorea (selama < 3 hari) 4.
Premenstrual spotting
b) Pascamenstrual spotting C. Ditinjau
dari siklusnya: 1. Eumenorea/normal (setiap 25-31 hari sekali) 2.
Polimenorea/terlalu sering (setiap < 25 hari sekali) 3. Oligomenorea/terlalu
jarang (setiap > 31 hari sekali)
c) Amenorea/tidak ada pendarahan
d) Haid tidak teratur/pendarahan
interval
e) Spotting pertengahan siklus
D.
Pengertian Hipermenorea / Menoragia
1.
Pengertian
Hipermenorea adalah pendarahan
dengan jumlah darah banyak, berlangsung selama 6−7 hari, dan melakukan
pergantian pembalut sebanyak 5−6 kali per hari yang setiap pembalutnya basah
seluruhnya.kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi.
Pengeluaran darah yang banyak biasanya disertai dengan
bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur disebut
menorhagia.
2.
Penyebab
a. Bisa berupa kelainan pada uterus
(rahim), seperti mioma (tumor), uterus hipoplasia, dan lain-lain; atau terdapat
infeksi pada genitalia interna (organ reproduksi bagian dalam).
b. Kelainan darah.
c. Gangguan fungsional (ganguan
endokrinologik/hormonal).
d. Hipoplasia uteri, dapat mengakibatkan
amenorea, hipomenorea, menoragia. Terapi : uterotonika
e. Asthenia, terjadi karena tonus otot
kurang. Terapi : uterotonika, roborantia.
f. Myoma uteri, disebabkan oleh :
kontraksi otot rahim kurang, cavum uteri luas, bendungan pembuluh darah balik.
g. Hipertensi
h. Dekompensio cordis
i. Infeksi, misalnya : endometritis,
salpingitis.
j. Retofleksi uteri, dikarenakan
bendungan pembuluh darah balik.
k. Penyakit darah, misalnya Werlhoff,
hemofili
3.
Diagnosis
Pada
setiap wanita yang berusia 35 tahun harus dilakukan kuretase diagnostik untuk
menyingkirkan adanya keganasan.
4.
Pengobatan
Bila dijumpai kelainan organik,
tentu dengan sendirinya penyebabnya dapat dihilangkan.Pada kelainan hormonal
dapat diberikan beberapa jenis terapi hormon, dan jika memungkinkan bisa
dilakukan pemeriksaan hormon FSH, LH dan PRL.
5.
Tindakan Bidan
Memberikan
anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi; KIEM untuk pemeriksaan
selanjutnya; Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.
C. Tinjauan
Umum Tentang Proses manajemen Kebidanan
1.
Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen
kebidanan adalah suatu metode pendekatan pemecahan masalah yang digunakan oleh
bidan dalam proses pemecahan masalah dalam pemberian pelayanan asuhan
kebidanan, atau merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan
serta merupakan metode yang terorganisir melalui tindakan yang logika dalam
memberi pelayanan.
2. Tahapan
Manajemen Asuhan Kebidanan
Proses
manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah asuhan kebidanan yang dimulai dengan
pengumpulan data dasar dan diakhiri dengan evaluasi (Pusdiknakes-WHO-JHIEGO tahun 2007).
Tahapan
dalam proses manajemen asuhan kebidanan ada tujuh langkah yaitu :
1) Pengkajian dan Analisa Data Dasar
Pengumpulan data dasar yang lengkap untuk menilai keadaan klien. Data ini
termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik, dan
catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang, pemeriksaan laboratorium.
Semua data tersebut diatas harus memberikan informasi saling berhubungan dari
semua sumber dan menggambarkan kondisi ibu yang sebenarnya.
2) Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual
Menginterpretasikan data secara spesifik mengenai diagnosa dan masalah.
Kata diagnosa dan masalah selalu digunakan keduanya namun mempunyai pengertian
yang berbeda. Masalah lebih sering berhubungan dengan apa yang dialami oleh
seseorang menguraikan suatu kenyataan yang ia rasakan sebagai suatu masalah
sedangkan diagnosa lebih sering diidentifikasi oleh bidan dengan berfokus pada
apa yang dikemukakan oleh ibu secara individual.
3) Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial
Pada tahap ini, mengantisipasi masalah potensial yang mungkin terjadi atau
yang akan dialami oleh ibu bila tidak mendapat penanganan yang dilakukan melalui
pengamatan cermat, observasi secara akurat dan persiapan untuk segala sesuatu
yang dapat terjadi.
4) Tindakan Segera dan kolaborasi
Menggambarkan sifat proses kebidanan
secara terus menerus tidak hanya dalam pemberian pelayanan dasar tetapi bidan
dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya, kolaborasi maupun
konsultasi untuk menyelematkan ibu atau
janinnya. Bidan mengevaluasi setiap keadaan ibu untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
5) Rencana Asuhan Kebidanan
Pengembangan suatu rencanan tindakan komprehensif yang ditentukan pada
langkah sebelumnya, juga antisipasi diagnosa dan masalah yang didasari atas
rasional tindakan yang relevan yang diakui kebenarannya, sesuai dengan kondisi
dan situasi yang seharusnya dikerjakan atau tidak oleh bidan. Agar efektifnya
rencana harus ada persetujuan oleh bidan dan klien, oleh sebab itu sebelumnya
harus terlebih dahulu didiskusikan dengan klien.
6) Pelaksanaan Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Pelaksanaan rencana asuhan kebidanan (implementasi) kebidanan dilaksanakan oleh bidan dan
sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri,
bidan dan anggota tim kesehatan lainnya berdasarkan rencana yang ditetapkan.
7) Evaluasi Asuhan Kebidanan
Langkah akhir kebidanan adalah evaluasi, namun sebenarnya evaluasi ini
dilakukan pada setiap langkah kebidanan.
Pada tahap evaluasi, bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan
kebidanan yang diberikan kepada klien (Pusdiknakes-WHO-JHIEGO tahun 2007).
Pendokumentasian
asuhan kebidanan (SOAP).
1. Data
Subjektif
Data atau fakta
yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama, umur, tempat tinggal,
pekerjaan, status perkawinan, pendidikan serta keluhan-keluhan yang diperoleh
dari hasil wawancara langsung pada pasien atau keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya.
2. Data
Objektif
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
laboratorium.
3. Assesment
/ diagnosa
Merupakan keputusan yang ditegakkan dari hasil perumusan masalah yang mencakup
kondisi, masalah dan prediksi terhadap kondisi tersebut. Penegakan diagnosa
kebidanan dijadikan sebagai dasar tindakan dalam upaya menanggulangi ancaman
keselamatan pasien ibu.
4. Planning
/ perencanaan
Rencana kegiatan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan
dalam melakukan intervensi untuk memecahkan maslaah pasien/klien.
Tabel
. Pendokumentasian asuhan kebidanan
7 langkah menurut Varney (1997)
|
5 langkah menurut Kompetensi Bidan (2000)
|
SOAP
|
Langkah 1 :
Pengumpulan data
|
Langkah 1 :
Pengumpulan data
|
Data Subyektif
Data Obyektif
|
Langkah 2 :
Diagnosis/masalah
|
Langkah 2 :
Assessment/diagnosis
|
Assessment/Diagnosis
|
Langkah 3 :
Antisipasi diagnosis masalah potensial
|
||
Langkah 4 :
Pertimbangan
perlunya konsultasi/rujukan
|
Langkah 3 :
Rencana tindakan
|
Rencana tindakan
1. Konsultasi/rujuk
2. Pemeriksaan
diagnostic/ laboratorium
3. Pemberian
pengobatan
4. Pendidika
kesehatan dan konseling kesehatan
5. Followup
pemeriksaan
|
Langkah 5 :
Rencana tindakan
|
||
Langkah 6 :
Implementasi
|
Langkah 4 :
Implementasi
|
|
Langkah 7 :
Evaluasi
|
Langkah 5 :
Evaluasi
|
Sumber :Pusdiknakes-WHO-JHIEGO tahun 2007.
BAB III
STUDI KASUS
MANAJEMEN
ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN
SISTEM
REPRODUKSI
PADA NY “I“DENGAN HIPERMENOREA DI
RSUD
MAMUJU PROVINSI SULAWESI BARAT
TANGGAL
02 JULI 2013
No. Reg :121791
Tgl.kunjungan : 02
Juli 2013, Jam 08.00 wita
Tgl. Pengkajian :
02 Juli 2013, Jam 08.30 wita
Pengkaji : Evlin pertiwi
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.
Identitas ibu / suami
Nama :
Ny ”I” /Tn “S”
Umur :
25 Thn / 31 Thn
Suku :
Bugis/Mandar
Agama :
Islam/Islam
Pendidikan :
SMA/DIII
Pekerjaan :
IRT/PNS
Nikah/Lamanya :
1 kali / +5Thn
Alamat :
Jl. BTN Rimuku.
B. Riwayat
Keluhan Sekarang
1. Keluhan
utama
Ibu mengeluh mengalami menstruasi
lebih lama dari sebelumnya dan mengalami pengeluaran
darah haid lebih banyak dari sebelumnya sejak bulan januari 2013.
2. Riwayat
Keluhan utama
Ibu mengatakan mengalami perdarahan haid yang hebat
sejak bulan januari 2013, ibu mengatakan jika mengalami stres berat maka
perdarahan haidnya akan bertambah banyak dan dalam waktu yang lebih lama, darah
haid yang keluar bercampur dengan bekuan darah.
3. Riwayat
Kesehatan lalu
tidak ada
riwayat keturunan, ada bekuan darah pada saat haid, tidak
mempunyai riwayat operasi sebelumnya, tidak ada riwayat Penyakit menular seksual (PMS),
tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter, tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan, tidak menderita penyakit DM, Jantung, Ginjal dan asma.
4. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit
dalam keluarga, Tidak ada riwayat
penyakit turunan, Tidak ada keluarga di operasi karena
penyakit.
C. Riwayat
Reproduksi
Menarche
14 tahun, Siklus Sebelumnya ada keluhan 27-31 hari, Setelah ada keluhan 25-30,
lamanya Sebelumnya ada keluhan 5-7 hari setelah ada keluhan 8-10, perlangsungan
haid Normal, dismenorea biasanya
pada hari pertama tetapi tidak mengganggu aktivitas.
D. Riwayat Kontrasepsi
Ibu tidak pernah menjadi Aseptor KB.
E. Riwayat
psikososial, spiritual dan ekonomi
Ibu menikah 1 kali dengan suaminya yang sekarang kurang
lebih 5 tahun yang
lalu, menikah
pada umur 20 tahun,
ekspresi wajah nampak cemas, ibu
khawatir dan menanyakan keadaannya, hubungan ibu dengan orang tua dan
petugas baik, hubungan ibu dan suami tampak baik,
ibu dan keluarga berharap cepat
sembuh, Ibu dan keluarga taat beribadah, rajin berdoa agar ibu dapat sembuh.
F. Riwayat Pemenuhan
Kebutuhan dasar.
1. Pola
nutrisi
pola makan nasi, sayur, lauk pauk, dan
buah- buahan, frekuensi
2-3 kali sehari nafsu makan baik, minum + 5
- 6 gelas/hari, keluhan setelah
ada keluhan Pola makan tidak teratur, porsi makan tidak dihabiskan, kebutuhan
minum sedikit dengan alasan ibu cepat kenyang dan perut kembung.
2. Pola
eliminasi
BAK 4-5 kali sehari, warna kuning, bau
amoniak, BAB 1 kali sehari, Konsistensi lunak, warna, kuning setelah ada
keluhan, BAK 4-5 kali sehari, warnah kuning
muda.
3. Pola
istirahat
tidur siang +2 jam ( jam : 13.00 sampai
14.00 wita ),
tidur
malam +8 jam ( jam : 22.00 sampai 05.30 wita )
4. Personal
hygiene
Mandi
2 kali sehari memakai sabun, gosok gigi 2 kali sehari memakai pasta gigi, cuci rambut 2 kali seminggu memakai sampho, Pakaian diganti
setiap kali kotor dan setiap kali selesai mandi, genetalia dibersihkan setiap kali BAB dan BAK, Kuku
dipotong setiap kali panjang.
G. PemeriksaanFisik
1. Keadaan umum dan
TTV :
Penampilan
ibu tampak lemah, kesadaran komposmentis,TB/BB: 160 cm/47 kg,
tanda - tanda Vital : Tekanan
Darah110/80 mmHg, Nadi 88x /menit, Suhu 36,8°c, pernafasan 22 x/menit.
2. Kepala, Bersih, tidak rontok, dan kulit kepala tampak
kotor, Tidak ada nyeri tekan dan tidak
ada benjolan.
a.
Wajah, Ekspresi wajah tampak
cemas, tidak terdapat cloasma dan oedema pada wajah
b.
Mata, Konjungtiva agak pucat, scelera tampak putih dan mata tampak
cekung.
c.
Telinga, Simetris kiri dan kanan, keadaan telinga bersih dan
tidak ada secret.
d.
Hidung, Simetris kiri dan
kanan, Tidak ada nyeri tekanan
dan tidak ada polip.
e.
Mulut dan Gigi, Keadaan
mulut bersih dantidak ada ceries gigi
f.
Leher, Tidak ada pembesaran
kelenjar tyroid, kelenjar limfa, dan vena jugularis
g.
Payudara, Simetris kiri dan
kanan, Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h.
Abdomen, Tidak ada luka
bekas operasi.
i.
Ekstremitas, Simetris kiri dan kanan.
LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
Hipermenorea
dengan masalah kecemasan
1. hipermenorea
Data
Subjektif : ibu mengatakan haidnya
lebih lama dari biasanya.
Data
Objektif : ibu yang haidnya lebih
lama dari biasanya, dapat mengakibatkan ibu menjadi lemah dan terjadi
hipermenorea. hipermenorea yaitu perdarahan haid yang lebih lama dari
normal,(lebih dari 8 hari), Penampilan ibu tampak lemah, kesadaran komposmentis, TB/BB : 160
cm/47 kg,tanda – tanda vital : tekanan darah 110/80 mmhg,Nadi 88x/menit,suhu
36,8oC pernafasan 22x/menit.
Analisa
dan Interpretasi Data
Perdarahan
uterus abnormal, dimana terjadi gangguan fungsional mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium
yang bukan disebabkan kelainan organik alat reproduksi seperti mioma uteri atau
kista ovarium melainkan karna siklus anovulatorik dimana terjadi gangguan
hormonal (Hanum marimbi 2011:83).
2
. kecemasan
a. Data
Subyektif
ibu
mengatakan cemas dengan keadaannya.
b. Data
Objektif
ibu tampak cemas, ibu selalu berdoa semoga
penyakitnya cepat sembuh
Analisis dan Interpretasi Data
Haid
yang berlangsung lebih lama menyebabakan kecemasan pada ibu, merangsang
hipotalamus untuk menghasilkan hormon adrenalin, kemudian diproyeksikan dengan
ekspresi wajah cemas (Sarwono,2009:521) .
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
POTENSIAL
Hipermenorea potensial tejadi Anemia
Data
subjektif : ibu mengatakan Haidnya
lebih lama dari pada sebelumnya, Ibu mengatakan ada penggumpalan darah hitam
pada saat menstruasi.
Data
objektif : ibu tampak lemas dan
pucat.
Analisa
dan interpretasi data
ibu
yang haidnya lebih lama dari sebelumnya dan ada penggumpalan darah hitam pada
saat menstruasi menandakan ibu dalam keadaan hipermenorea yaitu perdarahan haid
yang lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari) kadang-kadang disertai dengan
bekuan darah bila terus berlangsung dapat menyebabkan anemia pada saat
menstruasi,
(Hanum marimbi
2011:83)
LANGKAH IV KOLABORASI /TINDAKAN SEGERA
Tidak
ada data yang menunjang untuk dilakukan tindakan segera
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Hipermenorea
dengan kecemasan
1. Tujuan :
a. Hipermenorea teratasi
b. Kecemasan teratasi
c. Tidak terjadi Anemia
2. Kriteria
:
a. Siklus
haid kembali normal seperti sebelumnya.
b. Ibu
tidak lagi merasa cemas
c. Ibu
Nampak sehat, tanda-tanda vital dalam batas normal
3. Intervensi
:
a. Ciptakan rasa nyaman
Rasional : Dengan menciptakan rasa aman dan nyaman klien akan
merasa lebih tenang untuk beristirahat.
b. Jelaskan pada ibu tentang keadaan yang dialaminya.
Rasional : Dengan
menyampaikan penjelasan kepada ibu, agar
ibu dapat mengetahui keadaan yang dialami sehingga
rasa cemas dapat teratasi dan ibu bersikap lebih koperatif
terhadap
tindakan atau anjuran petugas kesehatan serta hal
ini merupakan tujuan utama pelayanan
Antenatal yang berkualitas.
c. Jelaskan penyebab dan penanganan hipermenorea
Rasional : dengan penjelasan yang petugas berikan
dapat
memberi pemahaman pada ibu.
d. Observasi keadaan umum ibu
Rasional : Dapat diketahui keadaan pasien dan tindakan
yang diberikan
e. Berikan support pada ibu.
Rasional :Dukungan dan support sangat membantu klien
dalam proses penyembuhan
f. Kolaborasi pemberian obat
Rasional : pemberian obat dapat mempercepat kesembuhan
klien.
LANGKAH VI TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN
Tanggal 15 juli
2013, jam 10.00-10.30
wita
a. Jam
10.05 wita, Menjelaskan pada ibu tentang keadaan
yang
dialaminya bahwa keadaan ibu kurang baik, tekanan darah 120/90 mmhg, Nadi 88 x/menit, Suhu 36,8 °c, Pernapasan 22
x/menit, BB ibu turung 3 kg. Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaannya.
b. Jam
10.10, wita, Menciptakan rasa nyaman, Klien tampak sedikit dapat beristirahat
dengan lingkungan yang bersih dan tidak terlalu bising.
c. Jam
10.15 wita, Mengobservasi keadaan umum
ibu, keadaan umum ibu masih baik, tapi masih cemas.
d. Jam
10.25 wita, Menjelaskan penyebab dan penanganan hipermenorea, ibu mengerti dan
memahaminya.
e. Jam
10.30 wita, memberikan support pada ibu, ibu lebih merasa tenang.
f. Jam
10.10 wita, Mengkolaborasi pada dokter tentang penanganan hipermenorea.
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 02 juli
2013 , jam 10.00 Wita.
1. Hipermenorea
teratasi,ditandai dengan siklus haid kembali normal seperti sebelumnya.
2. Kecemasan
teratasi,ditandai dengan ibu tidak lagi merasa cemas.
3. Tidak
terjadi anemia,ditandai dengan ibu nampak sehat,tanda-tanda vital dalam batas
normal.
PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN GSR
PADA
NY”i” DENGAN HIPERMENOREA
DI
RUMAH SAKIT UMUM MAMUJU
TGL
2 JULI 2013
No. Reg :121791
Tgl.kunjungan : 02
Juli 2013, Jam 08.00 wita
Tgl. Pengkajian :
02 Juli 2013, Jam 08.30 wita
Pengkaji : Evlin pertiwi
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
H.
Identitas ibu / suami
Nama :
Ny ”I” /Tn “S”
Umur :
25 Thn / 31 Thn
Suku :
Bugis/Mandar
Agama :
Islam/Islam
Pendidikan :
SMA/DIII
Pekerjaan :
IRT/PNS
Nikah/Lamanya :
1 kali / +5Thn
Alamat :
Jl. BTN Rimuku.
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan haidnya lebih lama dari biasanya, ibu
mengatakan cemas dengan keadaanya, ibu
mengatakan ada penggumpalan hitam pada saat menstruasi.
OBJEKTIF (O)
Tampak lemas dan
pucat, Ekspresi wajah tampak cemas dan kawatir, Terlihat anemia pada ibu, TTV :
Tekanan Darah, 110/80mmhg Nadi , 88 x/m, Suhu, 36,80c , Pernafasan,
22 x/menit.
ASSESMENT (A)
Hipermenorea
PLANNING ( P)
Tanggal 15 juli
2013, jam 10.00-10.30
wita
a. Jam
10.05 wita, Menjelaskan pada ibu tentang keadaan
yang
dialaminya bahwa keadaan ibu kurang baik, tekanan darah 120/90 mmhg, Nadi 88 x/menit,
b. Suhu 36,8 °c, Pernapasan 22 x/menit, BB ibu turung 3 kg.
Ibu dan keluarga sudah mengetahui keadaannya.
c. Jam
10.10, wita, Menciptakan rasa nyaman, Klien tampak sedikit dapat beristirahat
dengan lingkungan yang bersih dan tidak terlalu bising.
d. Jam
10.15 wita, Mengobservasi keadaan umum
ibu, keadaan umum ibu masih baik, tapi masih cemas.
e. Jam
10.25 wita, Menjelaskan penyebab dan penanganan hipermenorea, ibu mengerti dan
memahaminya.
f. Jam
10.30 wita, memberikan support pada ibu, ibu lebih merasa tenang.
g. Jam
10.10 wita, Mengkolaborasi pada dokter tentang penanganan hipermenorea.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan mengemukakan
masalah-masalah yang timbul selama melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil
dengan masalah hipermenoroedi
Rumah sakit umum daerah Mamuju.
Dalam penerapan proses Manajemen Asuhan Kebidanan pada
Ny."I
" dengan kasus hipermenorea
dilakukan melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut :
LANGKAH I. Pengkajian dan Analisa Data
Dalam
pengkajian diawali dengan pengumpulan data melalui anamnese yang meliputi
identitas klien, data biologis/fisiologis, serta data spiritual klien yang
berpedoman pada format pengkajian, namun tidak tertutup kemungkinan untuk
dikembangkan dengan data-data lain yang ditemukan pada klien. Selanjutnya
pemeriksaan fisik, baik inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta
pemeriksaan obstetrik.
Pada teori hipermenorea Potensial
terjadi anemi dengan gejala-gejala
yang ibu rasakan haidnya lebih lama dari
pada sebelumnya dan mengalami pengumpalan darah hitam saat menstruasi
Pada kasus Ny. "I"
data yang diperoleh menunjukkan adanya persamaan gejala dan tanda seperti nyeri
pada perut dan belakang nadi
84x/ menit, tekanan darah 110/80 mmHg. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara
teori dan data yang ditemukan.
LANGKAH II. Identitas Diagnosa/ Masalah Aktual
Dalam tinjauan pustaka asuhan kebidanan
dilaksanakan interpretasi data, maka
dikembangkan dalam interpretasi data yang spesifik mengenai masalah atau
diagnosa. Masalah
aktual merupakan masalah yang
nampak nyata yang dapat diambil melalui data subjektif dan data objektif.
Maka
tinjauan pustaka dikatakan
bahwa diagnosa hipermenoroe ditegakkan
berdasarkan adanya tanda-tanda
utama yaitu: ibu mengalami menstruasi lebih lama
dari biasanya dan mengalami pengeluarandarah haid yang lebih banyak
sedangkan pada studi
kasus Ny.“I“ diagnosa/masalah aktual yang didapatkan yaitu: keadaan ibu dengan masalah hipermenorea
Dan ditandai dengan pengeluaran darah yang banyak dari biasanya..
LANGKAH III. Identifakasi Diagnosa/ Masalah Potensial
Pada tinjauan asuhan kebidanan
mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada Ny.“I“ berdasarkan pengumpulan
data, pengamatan yang cermat dan observasi yang akurat kemudian dievaluasi
apakah terdapat kondisi yang tidak normal, dan apa bila tidak mendapatkan
penanganan segera dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam
kehidupan Ny.“I” dari tinjauan pustaka hipermenorea yang tidak ditangani
segera akan berlanjut menjadi anemia
Dengan
demikian terdapat kesamaan pada tinjauan pustaka dan studi kasus pada Ny.“I”.
LANGKAH IV. Melaksanakan Tindakan Segera/ Kolaborasi
Pada
tinjauan pustaka Manajemen Asuhan Kebidanan,tindakan yang harus mengantisipasi
kemungkinan terjadinya hipermonorea Bidan dapat berkonsultasi
ataupun kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang lebih ahli sesuai dengan
keadaan Ny.“I”.
LANGKAH V. Rencana Tindakan/ Intervensi
Pada tinjauan pustaka asuhan
kebidanan perencanaan adalah proses penyusunan suatu rencana tindakan
berdasarkan identifikasi masalah yang didapatkan dan antisipasi diagnosa dan masalah potensial yang
akan mungkin terjadi.Perencanaan
tindakan harus berdasarkan masalah yang telah ditentukan pada tinjauan pustaka,
perencanaan tindakan pada hipermonoroe dengan
istirahat,diet, Sedangkan
berdasarkan tinjauan pustaka dengan studi kasus pada Ny”.I” ada persamaan dengan penerapan
yang dilakukan
LANGKAH VI. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan/ Implementasi
Pada tinjauan asuhan kebidanan
pelaksanaan mengacu pada rencana asuhan yang telah ditetapkan serta kerja sama
antar petugas kesehatan lainnya atas persetujuan Ny.“I” pada tahap pelaksanaan
penulis melaksanakan sesuai dengan rencana asuhan. Pada tanggal 02 juli 2013 pelaksanaan
asuhan kebidanan yang dilakukan pada Ny.“I”
berlangsung dengan baik karena ditunjang oleh klien yang koperatif dalam
menerima asuhan kebidanan. Asuhan
yang dilakukan pada tanggal 02 juli 2013 mengobservasi tanda-tanda vital.
LANGKAH VII. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah-langkah akhir
dari proses asuhan kebidanan.Evaluasi ini dilaksanakan pada setiap langkah asuhan
kebidanan pada tahap evaluasi,bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan
yang diberikan pada Ny.“I” pada tinjauan
pustaka,evaluasi yang perlu dilakukan adalah pemantauan keadaan ibu meliputi
tekanan darah,albumin,protein. Hak
yang didapatkan dilahan pada studi
kasus dibandingkan dengan tinjauan pustaka secara garis besar nampak adanya
persamaan sehingga penulis mudah mengatasi masalah yang akan timbul. Pada tinjauan pustaka, evaluasi
yang dilakukan tidak mendapatkan permasalahan atau kesenjangan karena seluruh
masalah yang ada pada Ny.“I” dapat teratasi dengan
baik.
BAB V
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
teori dan studi kasus tentang hipermenorea ringan pada Ny.”I” penulis dapat menarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari
studi kasus yang dilakukan maka diperoleh diagnosa
masalah keadaan
ibu dengan masalah hipermenorea
2. Potensial terjadi anemi dengan gejala-gejala
yang ibu rasakan haidnya lebih lama dari
pada sebelumnya dan mengalami pengumpalan darah hitam saat menstruasi.
3. Dianjurkan
kepada klien agar beristirahat yang cukup.
4. Asuhan kebidanan adalah suatu penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien yang mempunyai masalah
dalam kesehatan.
5. Berdasarkan pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.”I”
dengan Hipermenorea di
Rumah sakit umum daerah provinsi sulawesi barat tanggal 02 juli 2013 maka
penulis menerapkan asuhan kebidanan dengan anamnese, sehingga dapat
diidentifikasikan secara menyeluruh.
6. Hasil akhir kasus Ny.”I” adalah hipermenorea dengan hipermenorea dapat teratasi. Sedangkan anemia tidak
terjadi.
7. Dokumentasi sangat perlu dilakukan pada setiap tahap dari
proses asuhan kebidanan karena hal ini merupakan salah satu bukti pertanggung
jawaban.
Setelah
dilakukan tindakan sesuai dengan anjuran dokter,keadaan umum Ny.“I” membaik dan sakit kepala berkurang,
tekanan darah menurun
110/80 mmHg dan ibu tetap dianjurkan
untuk istirahat yang cukup.
B.
SARAN
1. Bagi
Bidan
Seorang
bidan perlu meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan terutama dalam mendeteksi
adanya hipermenorea
2. Bagi
Klien
Bagi
ibu dianjurkan untuk memeriksa tekanan darahnya secara teratur.
3. Bagi
Institusi
Kepada
institusi, dalam rangka optimalisasi asuhan kebidanan perlu pembekalan yang
matang oleh dosen/tenaga pengajar yang
berkulitas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Alam, D. K, (2012) Warning
Ibu Hamil: Kenali Penyakit dan ganggguan
yang biasa terjadi pada ibu hamil. Ziyad Visi Media: Surakarta.
Bothamley, J, dan Maureen B, (2012) Patofisiologi
Dalam Kebidanan. Diterjemahkan oleh Leo Randy. EGC: Jakarta.
Cunningham, F. G, dkk. (2006) Obsitetri
Williamsd, Ed. 21, diterjemahkan oleh Hartono dkk. EGC: Jakarta.
Mochtar, Rustam,
1998. Sinopsis Obsitetri.Penerbit
Buku kedokteran EGC: Jakarta
Price, S. A dan Wilson L. M, (2006) Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. EGC: Jakarta.
Pusdiknakes, 2009. Kartu Menuju Sehat. Salemba: Jakarta
Saifuddin AB, 2002. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta
____ ,_ 2002.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Edisi 1. Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
Simatupang.
E.J, 2006. Penerapan Unsur-unsur
Manajemen. Penerbit Awan Indah: Jakarta
Tarwoto; W, (2007) Buku Saku pada Ibu
Hamil: Konsep dan Penatalaksanaan. TIM: Jakarta.
Wulanda, A. F, (2011) Biologi
Reproduksi. Salemba Medika: Jakarta
Ingat jauhkan diri dari kegiatan PLAGIAT !!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar